Tue’n Thu Talks: I will survive – Adaptif dalam perjalanan karir kreatif

Semua tahu bahwa untuk bertahan (baca: survive) dalam dunia desain adalah dengan kreativitas. Desainer tidak bisa tidak mesti menghasilkan terus-menerus karya yang punya nilai kebaruan dan orisinalitas, agar memenuhi kriteria yang dalam industri disebut HAKI (baca: hak cipta). Persoalannya adalah karya-karya kreatif, yaitu yang terus berkembang dan berubah dalam perjalanan karir, hanya mungkin dihasilkan orang yang juga berubah. Menjadi kreatif bukanlah menjadi entitas yang tetap, baku, fixed atau sudah jadi, melainkan terus-menerus menulis ulang diri sendiri, yang akan tercermin dalam karya yang juga terus berkembang. Toh bukan hanya desainer yang menciptakan karya, melainkan karya itu menciptakan juga identitas desainernya.

Perubahan yang mau dibahas di sini bukanlah perubahan diri (dan karya) secara arbitrer atau manasuka, melainkan perubahan adaptif menghadapi lingkungan. Desainer tidaklah berkarya dari ruang hampa melainkan dari dan untuk konteks tertentu. Konteks itu tentunya mencakup brief kantor, namun bukan hanya itu melainkan meliputi berbagai potensi personal dan sosial, termasuk juga tantangan-tantangan dan keterbatasan-keterbatasan yang juga berubah. Bagaimana desainer merespon dan mensintesakan berbagai unsur kontekstual tersebut menjadi sebuah siasat adaptif, yang bukan hanya menghasilkan karya, melainkan juga diri yang berubah dan berkembang mewujudkan kemungkinan-kemungkinan otentiknya di dunia kerja kreatif.
~
Limited for 50 seats!
*free events

🗓 26 Oktober 2023
⏰ pkl. 10.00 – 12.00 WIB
📍 Creative Space @ kampus Syahdan, Binus University