Perancangan Visual Website: Command C Plus

Peniruan dalam desain memiliki stigma negatif yang sudah melekat dengannya, yaitu plagiarisme. Tetapi sebenarnya peniruan memiliki dimensi yang lebih luas daripada itu. Sebagai desainer, pemahaman mengenai peniruan tentunya akan mengingatkan kita untuk tidak mudah nyaman dalam peniruan yang sangat literal seperti plagiarisme. Sehingga kemudian kita terpicu untuk terus mengembangkan tingkat peniruan kita ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk itulah Command C Plus hadir untuk menyajikan informasi mengenai peniruan dalam jarak pandang yang lebih luas.

foto2small

Penulis berperan sebagai perancang visual yang bertugas menata kumpulan informasi ini dengan prinsip – prinsip ilmu desain. Interface website ini dirancang dengan navigasi sederhana untuk membiarkan konten menjadi pusat perhatian dan mempunyai porsi yang lebih dominan. Kerangka utamanya terdiri dari lima lapisan informasi yang bisa diakses melalui navigator dengan pergerakan ke atas – bawah, dengan detail informasi di setiap lapisan yang diakses ke kanan – kiri.

foto1small

Inspirasi utama untuk pengembangan visual website yang dibuat untuk desainer ini adalah cermin. Bentuk – bentuk dasar cermin diolah dan dijelmakan menjadi elemen visual baik itu dalam logo, navigasi dan setiap komposisi konten. Huruf – huruf yang dipakai untuk headline dan subheadline pun dimodifikasi menjadi lebih bersiku untuk mengikuti inspirasi visualnya, dengan mempertahankan legibility dan readability. Sedangkan proses pembangunan komposisi visual untuk konten dimulai dari pembuatan instalasi cermin dan elemen tambahan yang difoto, kemudian diolah lagi menjadi komposisi bentuk digital dengan kombinasi lima warna yang kontras. Komposisi juga dirancang dengan simetri yang beragam dalam setiap halamannya dan dibangun dengan menggunakan continuity dan figure and ground yang kuat untuk memudahkan pembacaan serta meninggalkan kesan yang memorable. Dan untuk mengikat semuanya, campuran gaya Suprematisme dan Kontruktivisme dipilih sebagai pendekatan visual, sekaligus untuk menguji persepsi visual kita pada paradigma – paradigma yang lekat pada gaya yang muncul di Rusia di tahun 1920-an ini.