Warna UNGU dalam Emosi

Ungu merupakan warna jembatan antara warna hangat dan dingin, hasil percampuran merah dan biru. Ungu merupakan warna yang tidak biasa (langka) di alam. Pada zaman kuno, orang menggunakan spesies tertentu dari kerang untuk menciptakan pewarna ungu. Keluarga warna ungu berkaitan dengan spiritialitas dan imajinasi. Hal ini merangsang imajinasi dan mengilhami cita-cita yang tinggi. Ungu merupakan warna yang intorspektif, yang mampu menghubungkan manusia dengan pikiran yang lebih dalam.

Dalam keluarga ungu (purple) terdapat 2 kategori besar, yaitu ungu (purple / ungu merah) dan nila (violet / ungu biru). Perbedaan antara nila dan ungu itu terlihat pada spektrum cahayanya, atau pelangi. Sementara ungu hanyalah sebuah campuran warna merah dan biru, nila terlihat tertinggi getaran di spektrum. Keduanya mengandung energi dan kekuatan merah dengan spiritualitas dan integritas biru. Perpaduan ungu dan nila seperti perpaduan badan dan jiwa yang menciptakan keseimbangan antara spiritual dan energi rohani manusia. Secara garis besar, masyarakat Indonesia menyebut kedua warna ini dengan kata yang sama, yaitu ungu.

06ImagePurple

Setiap warna dalam keluarga ungu seperti halnya keluarga warna-warna lainnya, kadar unsur putih (tint), abu-abu (tone), dan hitam (shade) pada warna mempengaruhi warna itu sendiri secara visual, makna, efek psikologis, dan tentunya fungsi.

Keluarga ungu (purple dan violet) tidak terlalu banyak digunakan dalam kombinasi warna. Terlalu banyak menggunakan ungu kebiruan dapan menciptakan mood depresi. Sebaliknya, penggunaan ungu kemerahan dalam jumlah banyak, dapat menciptakan suasana “murahan”. Ungu merupakan salah satu warna yang harus digunakan dengan sangat hati-hati dan dalam jumlah yang sedikit.