Nirmana dan Formalistik
Melihat dari kaca formalistik, visi kreatif Nirmana juga diresapi oleh ikhtiar pemaknaan terhadap patokan struktur-struktur formal desain yg bernilai universal, seperti struktur keseimbangan, kesatuan, irama, kedalaman, dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan karya siswa bukan sebagai pernyataan pribadi yang bersifat ekspresif-eksklusif – sebagai karya hasil sensasi-persepsi yang bermuatan kuantitas psikologis semata – melainkan sebuah karya yang disampaikan atas kelindan sistem pemaknaan yang terkait erat dengan aspek kognitif siswa (sebagai encoder makna) dan tim pengajar selaku apresiator (sebagai decoder makna).
Konsep indeks emosi akan suatu stimulus sensasi sangat krusial dalam pemahaman respon emosional terhadap elemen rupa terkait, yang kemudian akan mempengaruhi penggunaan elemen tersebut dalam aplikasi pada karya. Dengan demikian tendensi terhadap kemungkinan akan keragaman sensasi indera yang dirasakan oleh setiap siswa, akan diimbangi dengan cara saling silang antar aspek emotif dan kognitif, yang terimplementasi pada alur ekspresi encoder dan apresiasi decoder dalam kerangka pemahaman akan dasar pemaknaan terhadap patokan formalistik.
karya Vasare
Comments :