Observasi Dalam Mencipta Karya Seni Bagian 2

Insight

Pada sebuah karya seni , harus memiliki insight yang bersifat unik, sesuatu yang baru yang tidak pernah sama dengan yang pernah tercipta, karena insight merupakan modal utama harus dimiliki dalam menciptakan sebuah karya seni yang baik. Insight bisa didapatkan dari pengalaman dalam pengamatan sebuah objek secara mendalam dan terus menerus. Dalam sebuah karya seni , harus memiliki insight yang bersifat unik, sesuatu yang baru yang tidak pernah sama dengan yang pernah tercipta, karena insight merupakan modal utama harus dimiliki dalam menciptakan sebuah karya seniyang baik. Insight bisa didapatkan dari pengalaman dalam pengamatan sebuah objek secara mendalam dan terus menerus.

“Dengan Proses berfikir alternative berbagai macam ide dapat kita tuangkan dan menciptakan banyak kemungkinan”

Insight dapat diartikan lain, menjadi:

  • Sebuah pemberitahuan tentang perasaan
  • Respon dari sesuatu perilaku atau hasil dari memahami sifat batin dari hal hal yang intuitif atau neosis
  • Sebuah pembetulan diri secara perilaku
  • Kekuatan pengamatan akut dan dedukasi, penetrasi, penegasan persepsi pemikiran
  • Pemahaman tentang sebab dan akibat berdasarkan identifikasi dari hubungan dan perilaku

Insight juga dapat berupa sesuatu hal yang mengacu pada pemecahan masalah perilaku, yang menurut pemikiran manusia itu adalah sesuatu hal yang dapat kita kendalikan. Pemecahan masalah perilaku yang membutuhkan wawasan adalah subjek wawasan fenomenologi. Sebuah wawasan yang tiba tiba terwujud menjadi sebuah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang sulit atau yang dikenal dengan nama epifani.

Bagaimana caranya mengubah sebuah insigt untuk menjadi sebuah karya, yaitu dengan intuisi dari seseorang, dan intuisi itu sendiri sering kali diumpamakan sebagai proses berfikir alternatif. Dengan proses berfikir alternatif berbagai macam ide dapat kita tuangkan dan menciptakan banyak kemungkinan.

Berlanjut ke bagian tiga: http://dkv.binus.ac.id/2015/10/02/observasi-dalam-mencipta-karya-seni-bagian-3/

nick soedarso