Poster Pemilu dengan menggunakan teknik cetak tinggi

Poster adalah media yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan dan informasi. Media ini masih dipergunakan dari tahun ke tahun. Contoh yang sangat mendominasi media penyampai pesan yaitu tentang poster propaganda.

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku.

propaganda.Di Indonesia, tepatnya Hindia Belanda sekitar tahun 1942-1950, ketika Jepang memasuki dan menduduki Indonesia, mereka berusaha merebut tanah Indië (Indonesia) dari tangan Belanda dengan menyebar propaganda seperti;

1) Gerakan 3A: Jepang pemimpin asia, Jepang pelindung asia, Jepang cahaya asia.

Karya00
Contoh poster propaganda.
Sumber; http://indonesiaraja.blogspot.com/2009/07/poster-poster-propaganda-di-indonesia.html

2) Jepang adalah saudara tua Indonesia
3) Jepang membentuk Putera
4) Jepang bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan

dan beberapa di antaranya disebarkan melalui media poster. Namun Belanda juga tidak mau kalah, menyebar poster yang justru memperlihatkan bahwa Jepang lah penjajah Indonesia, dan ingin “membebaskan” Indonesia.

DKV Universitas Bina Nusantara mempunyai aktivitas berkarya dengan menggunakan media poster. Berbagai tema telah dihasilkan, baik yang bersifat komersial maupun yang sosial. Pada proyek ini mahasiswa dituntut untuk mendesain kampanye sosial bertemakan Pemilu 2014.

Pemilihan umum pada tahun 2014 ini telah bergulir, begitu semarak dan antusias warga Negara Indonesia menyambutnya. Baik dari kalangan usaha, ekonom, industri  bahkan dunia pendidikan.

DKV UBINUS ikut peran serta dalam pesta 5 tahunan ini dengan bentuk partisipasinya mendesain sebuah poster yang bertemakan “pemilu”. Eksplorasi mahasiswa tidak hanya berupa karya-karya yang bersifat komersial saja, namun dapat mengembangkan pengetahuan dalam bidang sosial, politik, lingkungan yang akan menambah wawasan baru dalam desain komunikasi visual.

Mahasiswa tidak digiring pada politik praktis, tapi diberi kebebasan dalam mengembangkan pola berpikirnya yang disesuaikan dengan pengalaman inderanya. Pada tema ini mahasiswa diharapkan untuk tidak menonjolkan sosok, golongan atau pihak-pihak tertentu dan juga tidak mengandung unsur SARA ataupun menyudutkan golongan tertentu. Kebebasan dalam berkreasi akan dapat menambah kepekaan terhadap politik di Indonesia. Dengan banyaknya ide-ide segar mahasiswa akan menambah nuansa visual yang lebih variatif juga.

Harapan terpenting dalam poster pemilu ini untuk menambah semaraknya pesta demokrasi tahun ini. Ikut serta dan berperan dalam media komunikasi dalam mendapatkan edukasi yang akan disajikan.

Untuk meningkatkan daya kreasi dan imajinasi yang dalam mahasiswa di ajak untuk memberikan bentuk media baru pada media poster propaganda yang kental kita saksikan pada era tahun 1950-an.

Mahasiswa DKV UBINUS dapat lebih peduli dan bijak dalam berkarya demi kemajuan bangsa.

Pada Media poster ini teknik pembuatannya dengan manual. Dan proses cetaknya dengan teknik cetak tinggi. Hal ini akan menambah nilai lebih karena efek yang dihasilkan disbanding dengan poster- poster pada umumnya.

Karya01

Media cetak tinggi

Apa yang dimaksud dengan cetak tinggi ? Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis yang proses pembikinannya melalui proses pembatan cetakan dari bahan yang di cukil atau di cukil sehingga perukaan menjadi tinggi dan rendah ( relief). bagian yang tinggi ini dilumuri tinta cetak dengan alat rol karet. Kemudian, dicetakan pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakanya. Teknik cetak tinggi menggunakan media yang umum digunakan untuk membuat cetak tinggi adalah kayu lapis/triplek, hardboard, metal, karet (linoleum), dan papan kayu,alumunium, atau kertas karton,kertas tela, cat minyak dan tinta. Sedangkan alat yang digunakan yakni pisau dan rol.

Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. Contoh yang paling sederhana dari teknik ini adalah stempel atau cap. Teknik cetak tinggi yang paling popular yaitu seni grafis cukilan kayu (woodcut). Teknik ini telah dikenal oleh orang Koptia di Mesir pada abad ke-14 M. Orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini
juga dipakai sebagai media cetak huruf dan buku.

Cetak tinggi merupakan salah satu proses kegiatan mencetak seni grafis yang memanfaatkan bentuk yang paling tinggi yang berasal dari plat klise untuk menghasilkan bentuk karya berupa gambar. Acuan cetak tinggi itu serupa dengan panel ukiran atau panel relief. Oleh sebab itu, cetak tinggi disebut juga cetak relief. Acuan cetak tinggi dibuat dari bahan-bahan keras dan lunak. Dalam pendidikan seni, kegiatan mencetak oleh siswa. Bahan sederhana itu antara lain adalah umbi-umbian, kayu lunak dan karet penghapus. Peralatan cukilnya pun sederhana, yaitu pisau pena dan sejenisnya.

Mencukil atau menoreh bukan satu-satunya teknik untuk membuat acuan cetak tinggi, tetapi masih ada teknik yang lain, yaitu menempel. Cara pembuatan plat klise untuk cetak tinggi yaitu langkah pertama adalah membuat sket di atas plat atau klise tersebut. Kemudian mencungkil dengan pahat grafis atau pahat coret. Setelah itu, berilah tinta pada permukaan papan tadi dengan cara diroll lalu dicapkan pada permukaan kertas polos. Maka gambar yang ditoreh akan berpindah ke atas permukaan kertas.

Karya02

Beberapa teknik grafis (dipresentasikan oleh teman-teman mahasiswa dalam matakuliah Tinjauan Seni Grafis) yang mewarnai seni rupa dewasa ini antara lain:

Wood engraving

Pada awalnya digunakan untuk membuat produk-produk cetak  berjumlah banyak, misalnya ilustrasi buku cerita, ilustrasi-ilustrai kitab injil, dll. Kayuyang tebal lebih tahan lama dan bisa dicetak berkali-kali tanpa mengalami penurunankualitas dalam waktu singkat seperti logam tipis pada plat intaglio yang akanmengalami penurunan kualitas setelah beberapa kali cetak tergantung pada jenismatriks yang digunakan, sehingga satu platwood engraving mampu menghasilkanlebih banyak edisi dibandingkan intaglio. Wood engraving termasuk teknik grafis paling populer selama masa revolusi industri di Barat.

Lino Cut

Teknik cetak Lino cut masih termasuk ke dalam golongan cetak relief / cetak tinggi.Perbedaan utama teknik ini dibanding teknik cetak tinggi lainnya terletak pada penggunaan matriks yang berbahan dasar karet. Peristilahan lino cut berasal darinama bahan linoleum , sejenis material yang lentur.

Linoleum yang lunak tentumenghasilkan karakter torehan yang berbeda dibandingkan kayu yang keras.

Linoleum digunakan sebagai pengganti matriks kayu dengan yang lebih mudahdidapat dan lebih ringan dikerjakan, sehingga dapat mempercepat proses produksi.Bahan-bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti linoleum pun ada banyak,misalnya karet.

Cetak tinggiProses pembuatan cetak tinggi menggunakan cetakandari bahan yang dicukil sehingga menghasilkanpermukaan tinggi dan rendah (bagian yang menonjoldan yang tenggelam). Bentuk permukaan tinggi danrendah tersebut dinamakan relief.Dari keempat jenis teknik berkarya membuat cetak grafistersebut, yang akan kita pelajari lebih lanjut ialah membuatcetak tinggi.2. Membuat cetak tinggiPembuatan gambar dengan teknik cetak tinggi dapatmenghasilkan karya yang menarik, yang berbeda dengangambar atau lukisan lain yang pernah kamu buat. Prosespembuatannya cukup mudah.a. Bahan dan alatBahan yang dapat digunakan dalam pembuatan cetaktinggi adalah acuan cetak (plat klise). Acuan cetak dapatdibuat dari papan, kayu triplek atau hard board, malamatau lilin yang telah dibentuk lempengan, dan sabunbatangan.

Alat yang diperlukan untuk membuat cetak tinggi,yaitu sebagai berikut.

1) Pahat dan pencungkil kayu, digunakan untukmembentuk gambar pada acuan cetak. Bisa jugadengan menggunakan pisau cutter, namun harusdilakukan dengan hati-hati.

2) Tinta cetak, biasa dipakai di percetakan, bentuknyakental. Bisa juga diganti dengan cat air atau catposter dicampur gliserin (bisa dibeli di apotek). Untukpencampurannya kira-kira sekental pasta gigi.

3) Rol karet, kertas putih (kertas gambar), dan pensil.b.

Proses pembuatan cetak tinggiProses pembuatan cetak tinggi sebagai berikut.

1) Membuat sketsa gambar terlebih dulu pada acuan cetak.

2) Mencungkil dan pahat media dengan pahat grafis atau pahatcoret. Artinya, bagian yang tidak boleh terkena tintadibuang.

3) Meratakan tinta di atas kaca dengan menggunakan rol.

4) Memberi tinta pada permukaan acuan cetak denganmenggunakan rol.

5) Meletakkan acuan cetak di atas kertas (posisi cetakanmenghadap ke bawah menempel kertas).

6) Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dengan menekanpermukaan kertas dengan menggunakan rol.

7) Mengangkat kertas perlahan-lahan dari permukaan acuancetak.

8) Hasil karya yang dibuat sudah selesai.

Karya03