“Emang bisa ngerjain semuanya sendiri?”

“Udahlah, nanti juga kerjanya di dapur.”

Apakah kalian tahu? Jumlah kasus perceraian di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam 6 tahun terakhir, kasus perceraian di Indonesia mencapai 516.344 kasus dengan 12,72% ibu tunggal di Indonesia. Hal ini berpengaruh kepada posisi perempuan yang terpaksa menjadi ibu tunggal dan harus menjalankan dua peran dalam ruang publik dan domestik. Seorang ibu tunggal harus tetap menafkahi anak-anaknya dan juga harus mengurus urusan rumah tangga.

Nyatanya, dalam masyarakat stigma mengenai ibu tunggal sering dianggap sebagai objek hinaan dan diperlakukan secara diskriminatif bahkan menciptakan persepsi bahwa ibu tunggal tidak mampu memberi perhatian dan pengasuhan yang cukup bagi anak-anak mereka.

Walaupun berdiri sendiri, para ibu tunggal di Indonesia harus tetap memiliki semangat. Semua perjuangan mereka lakukan agar anak-anaknya dapat memiliki masa depan yang lebih baik. Maka, hargailah perjuangan mereka dan patahkan stigma negatif.

Tak akan runtuh sekalipun rapuh. Lari mereka tangguh, cinta mereka penuh. Mereka bisa dan mereka mampu. 💪

TIM TARKAM 🐺🤚
• Zuhrah Meutia Azizah (@zuhr.2212 )
• ⁠Abiael Sefaca Purba (@hanafunefxrn_ )
• ⁠Anastasia Qadeeja Ramdhani (@anastasiaqr_ )

Dosen Pembimbing :
Sheilla Puspita, S.Sn., M.Ds.