Street photography atau fotografi jalanan belakangan ini menjadi sebuah genre yang disukai dan berkembang di masyarakat pecinta fotografi. Selain bisa dilakukan dengan praktis dan tidak harus mengeluarkan budget yang besar, fotografi jalanan juga bisa di lakukan setiap saat dan dimana pun lokasinya.

Tetapi setiap genre dalam fotografi tentu nya memiliki kesulitan dan masalah nya sendiri, begitu pula dengan fotografi jalanan. Salah satu yang kerap menjadi masalah adalah soal etika. Etika disini karena fotografi jalanan sedikit banyak merekam soal aktivitas masyarakat dan ada orang disitu, baik personal maupun kelompok tertentu.

Ketika merekam seseorang tentu nya berhubungan dengan privacy dari orang tersebut dan sebetulnya memang tidak bisa se enak nya di publikasikan maupun di rekam dengan sembarangan. Di negara tertentu, privacy sangat dihargai dan cukup ketat aturan nya, beruntunglah kita di Indonesia masih cukup bebas untuk melakukan perekaman aktivitas manusia dengan santai.

Maka dari itu diperlukan riset dimana bumi dipijak disitu langit di junjung, meskipun bebas, tapi harus tetap dikembalikan ke personal orang yang kita rekam, jika memang mereka berkeberatan, sebaik nya tidak kita rekam ataupun di publikasikan.

Bagaimana dengan Teknik candid? Tidak masalah selama anda benar benar bisa invisible dan tidak menimbulkan kegaduhan, tetapi jika ingin memotret portrait orang di jalanan, sebaik nya tetap meminta ijin dan bebincanglah dengan subjek nya, dari situ anda juga bisa mendapatkan insight baru yang mungkin tidak terpikirkan dan bisa jadi inspirasi baru dalam proses perekaman gambar.