AGITPROP! by Bonifacius Bagas Wyrananta Benge

Dalam era digital kini, insan-insan desain seringkali berada dalam situasi atau tekanan estetis yang tekno-maksimalis. Artinya, mereka terus-menerus didorong untuk menggunakan teknologi terbaru yang lebih ultrarealistik, resolusi yang semakin tinggi, dan bandwidth yang semakin besar (yang sama sekali belum tentu ramah lingkungan). Padahal yang penting dalam desain komunikasi visual bukanlah melulu teknologinya, melainkan efek perseptualnya, belum lagi kita kini berada dalam krisis perubahan iklim yang semakin gawat. Menjawab situasi itu, karya motion graphics Bonifacius Bagas berjudul AGITPROP! ini berupaya untuk membuat sebuah pernyataan. Pernyataan yang menghubungkan antara kualitas visual dengan efek emosional jangka panjang, bahwa kelestarian bukan hanya soal penggunaan material melainkan seberapa awetnya sebuah ide dapat bertahan dalam benak orang. Karya ini juga bertujuan menginspirasi gagasan desain yang lebih tekno-minimalis, yaitu yang efisien (menggunakan sedikit warna dan mereduksi kompleksitas) namun emosional, menyentak dan berani, dengan mengkombinasikan bahasa visual Dadais dan Konstruktivis, serta musik rock!