Review Mirrorless Canon EOS M6

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan dipinjamkan kamera mirrorless dari Canon oleh PT.Datascript, yaitu Canon EOS M6. Meskipun sebetul nya EOS M6 ini sudah keluar versi terbaru nya, yaitu EOS M6 mark II, tetapi EOS M6 versi pertama ini ternyata cukup mumpuni untuk diajak hunting foto.

Berbekal sensor APSC 24mp (versi markII naik jadi 32mp) yang menurut saya resolusi 24mp adalah sweet spot bagi fotografer saat ini. Kamera nya berbody ringan dan kecil, meskipun tidak dibekali  built in EVF, Canon sebetulnya menyediakan optional EVF bagi yang mau menggunakan nya, tentu nya kita harus membeli nya lagi, sebuah opsi yang sebetulnya bisa jadi poin plus atau minus.

Yang saya rasakan Ketika menggunakan kamera ini adalah Mirrorless dari Canon memiliki Image Quailty yang berbeda dari versi DSLR nya dengan sensor yang sama, lebih baik? Iya lebih baik, IQ nya lebih tajam dan dynamic range nya juga cukup baik, padahal saya hanya menggunakan lensa kit 15-45 dan kit 55-200, tetapi untuk IQ saya tidak ada masalah sama sekali.

Autofokus juga sudah cukup baik untuk ukuran mirrorless, body yang kecil membuat penggunaan lebih ringkas dan fleksibel, terutama untuk kegiatan street photography.

Kekurangan kamera ini buat saya adalah Shutter lag yang masih cukup lama, dan batere yang cepat habis. Tidak ada nya IBIS juga berpengaruh bagi fotografer yang terbiasa menggunakan IBIS, ditambah ketersediaan lensa Native APSC Mirrorless Canon yang masih sangat terbatas. Meskipun bisa aja diakali dengan menggunakan EF lens dengan adapter. Canon mungkin saat ini lebih focus mengembangkan lensa lensa untuk seri R (Fullframe) sehingga seri M ini terasa dilupakan dan menjadi kamera mirrorless APSC yang cukup sulit bersaing dengan merek lain di Indonesia.