Proses dalam seni cetak tinggi khusunya pada teknik linocut printing tidak serta-merta hanya mencukil dan mencetak master acuan pada media kertas saja, namun terdapat tahapan awal yang perlu dilakukan atau disiapkan seorang printmaker (sebutan seorang seniman cetak). Tahapan tersebut adalah proses transfer sketsa visual yang akan dicukil pada media karet lino. Keberadaan seni cetak yang dilahirkan dari rumpun keilmuan seni rupa membuat para printmaker bekerja secara ekspresif dan spontan. Hal ini menjadi problem baru ketika keilmuan seni cetak / printmaking ini masuk dalam ranah istitusi pendidikan desain, yang dimana dalam proses pendidikanya memiliki kaidah-kaidah desain atau aturan main yang cukup terukur dan presisi seperti keilmuan layout dan tipografi. Seni cetak yang digunakan sebagai sebuah teknik reproduksi visual berbasis desain kemudian harus beradaptasi dengan pola pendidikan desain yang mengarah pada produk-produk aplikatif yang harus bisa diukur dan diduplikasi secara masif dengan konsistensi cetakan yang cenderung stabil.

Proses Pembuatan Sketsa Digital. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Proses pembuatan sketsa pada karet lino menjadi point penting agar visual yang sudah dirancang tetap sesuai dengan hasil cetakan atau sesuai dengan apa yang diharapkan oleh desainer. Jika para seniman biasa melakukan pembuatan sketsa pada karet lino dengan cara langsung / freestyle, hal ini nampaknya tidak berlaku bagi para desainer yang membutuhkan akurasi dan ketepatan pada setiap rancangan sketsa yang akan diterapkan pada karet lino. Demi menjaga konsistensi visual tersebut maka dibutuhkan proses transfer gambar ke karet lino dengan baik. Proses tersebut membutuhkan cairan pendukung berupa lotion anti nyamuk sebagai medium perekat gambar ke media karet lino. Dalam kasus ini desainer bisa membuat rancangan desain secara digital lalu di print menggunakan printer berbasis tinta tonner atau fotocopy tonner lalu di transfer ke medium karet lino. Kenapa harus menggunakan tinta berbasis tonner? Sebab warna yang dihasilkan lebih pekat dan tinta tonner berbasis serbuk sehingga resiko kegagalan saat transfer gambar menjadi sangat minim. Untuk melihat prosesnya lebih jelas akan dipaparkan tahapan-tahapnya sebagai berikut.

Proses penempelan sketsa rancangan pada karet lino. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Tahap pertama adalah rancangan sketsa cukil yang sudah di fotocopy/print direkatkan pada bagian belakangnya menggunakan isolasi lakban agar tidak terlepas saat nanti dibubuhi lotion anti nyamuk. Pastikan kertas rancangan sketsa memiliki ukuran lebih panjang dari karet lino agar kertas dapat dilipat kebagian belakang dan pastikan posisi kertas tetap rata tengah atau sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh desainer.

Proses pemberian lotion anti nyamuk dan pemerataan keseluruh bagian kertas. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Proses selanjutnya adalah membubuhkan lotion anti nyamuk pada kertas rancangan sketsa dan meratakannya ke seluruh bagian kertas dengan hati-hati agar tidak robek. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga semua permukaan kertas terbalurkan oleh lotion anti nyamuk.

Proses penempelan kertas dan proses penekanan kertas ke karet lino. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Setelah kertas dibubuhi rata oleh lotion anti nyamuk maka dilanjutkan proses penempelan dan penekanan kertas menggunakan roll karet grafis hingga gambar tersebut berpindah ke media karet lino.

Proses pencopotan kertas menggunakan air. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Setelah proses penekanan kertas sketsa rancangan menggunakan roll grafis berulang-ulang, maka kemudian mulailah untuk mencopot kertas tersebut menggunakan bantuan sedikit air dengan cara di simprot dan mengguyurnya untuk menghilangkan sebagian kertas yang masih melekat pada karet lino. Lakukan secara hati-hati dan lembut agar gambar yang sudah menempel pada karet lino tidak ikut terkelupas. Apabila gambar sudah tertempel rapih pada karet lino, maka tiriskan karet lino agar air menghilang atau dengan menjemurnya ditempat yang kering. Karet lino yang sudah tertransfer gambarnya dapat diproses menuju tahap pencukilan atau menghilangkan bagian yang tidak terkena tinta warna hitam.

Proses pencukilan karet lino. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Metode transfer gambar menggunakan lotion ini memudahkan desainer untuk membuat master plat cukilan dengan bentuk visual apapun, seperti tipografi maupun logo dan hasil cetakan akan tetap sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.

Master cetakan berbasis tipografis dan logo. Sumber: Dokumentasi Emmanuel Putro P

Demikian metode eksperimen transfer gambar ke media karet lino menggunakan lotion anti nyamuk yang sangat mudah dan dapat dilakukan dimanapun. Selamat membaca dan mempraktikan. Terima kasih, salam Print Is Not Dead!