ABSTRAK 

Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan sebuah informasi dengan pengalaman baru melalui eksplorasi desain komunikasi visual berbasis fotografi dan media digital dari pemahaman Knife Skills. Metode perancangan yang dilakukan antara lain: interaksi langsung pada narasumber tiga orang koki asal Indonesia dan Australia; mencari data melalui buku-buku; serta literatur dari internet. Data yang telah didapat menunjukkan bahwa masih banyak generasi dewasa-muda Indonesia yang kurang mengerti cara menggunakan pisau yang baik dan benar. Hasil yang dicapai melalui penelitian ini adalah penciptaan sebuah buku digital interaktif berbasis iPad dalam format landscape yang berisikan informasi-informasi dalam bentuk infografik interaktif serta video tutorial mengenai pemahaman menggunakan pisau yang baik dan benar agar aman dan efisien dari segi waktu dan tenaga. Simpulan dari tugas akhir ini menghasilkan sebuah buku digital interaktif yang informative dan inspiratif secara visual dengan pengolahan fotografi dan tipografi yang sesuai dengan karakteristik pisau dan potongan. (R)

Kata kunci: publikasi digital, buku digital, interaktif, pisau, knife skills, mise en place

PENDAHULUAN

Memiliki keterampilan dan pemahaman dalam persiapan bahan-bahan makanan sampai menjadi hidangan sangatlah penting. Pisau adalah salah satu perkakas terpenting yang digunakan dalam persiapan bahan-bahan makanan. Kurangnya keterampilan dalam menggunakan pisau dapat membuat waktu persiapan hidangan lebih lama dari waktu memasak sebenarnya. Keterampilan dalam menggunakan pisau juga dapat meningkatkan efisiensi bahan makanan karena anda akan mengerti bagaimana cara menguliti daging, memotong buah dan sayur; ikan, dan berbagai bahan makanan lainnya demi mendapatkan hasil hidangan yang baik atau bahkan lebih baik. (Collins, 2014:11). “Satu-satunya hal yang lebih berbahaya dari pisau tajam adalah pisau tumpul.” (Collins, 2014:10). Kita tahu bahwa pisau tergolong sebagai benda tajam yang tentunya berbahaya apabila tidak digunakan dengan metode yang tepat. Oleh karena itu isu keselamatan juga menjadi salah satu faktor pentingnya memahami knife skills. Satu lagi manfaat paralel yang didapatkan dari memahami knife skills adalah menguruskan budget bahan makanan, karena anda akan dipenuhi pengetahuan bagaimana memilah bagian bahan makanan yang masih dapat dikonsumsi dan tidak. Disamping hal itu, makanan yang kita konsumsi tentu lebih sehat karena kita sendiri yang mengetahui seberapa higienis makanan yang kita olah. Kebersihan pisau dan talenan sebagai alas potongnya sangat penting dalam menghadirkan hasil akhir makanan yang sehat. Kemudian kecenderungan masyarakat yang semakin dekat dengan dunia digital melalui gadget masing-masing telah merubah pola pikir dan kebiasaan dalam membaca informasi. Berangkat dari kepedulian penulis akan pentingnya pemahaman yang amat mendasar dapat memberikan dampak yang besar, proyek tugas akhir ini akan dirancangkan dalam bentuk publikasi digital mengenai memahami knife skills yang bertujuan untuk memberikan pemahaman akan teknik keterampilan pisau yang dapat dilakukan oleh anda sendiri, baik yang suka memasak maupun yang tidak. Dalam kaitannya dengan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual, maka ruang lingkup proyek tugas akhir ini adalah merancang visual pada publikasi digital yang interaktif dan informatif  mengenai pemahaman knife skills yang baik dan aman dengan menghadirkan pengalaman baca berbeda melalui digital publishing (new media). Publikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman demi menguasai teknik keterampilan menggunakan pisau kepada siapapun khususnya yang gemar bergelut di dunia kuliner.

TUJUAN

Tujuan dari proyek tugas akhir ini adalah untuk mendesain publikasi berbasis digital yang menjelaskan bagaimana teknik memotong yang tepat dan aman menggunakan pisau yang baik dengan gaya visual yang modern dan interaktif namun tetap sederhana dan informatif sesuai dengan khalayak sasarannya. Manfaat desain: Pembaca mampu memahami pisau mulai dari cara memegang, cara menyimpan, cara merawat, dan cara memilih/membeli; pembaca mampu memotong makanan sendiri dengan teknik mendasar dari cutting skills yang tentunya jauh lebih aman dan efisien dari segi waktu dan tenaga; pembaca dapat menyebarluaskan manfaat baik dari cutting skills kepada sahabat, kerabat, keluarga, atau siapapun karena publikasi informatif yang berbasis digital dan lebih mudah dibagikan.

METODE PENELITIAN

Diawali dengan menentukan khalayak sasaran yaitu perempuan dan laki-laki berusia primer 28-35 tahun; dan sekunder 18-27 tahun berpendidikan SMA dan/atau S1 yang memiliki taraf ekonomi (SES) A, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa/profesi di bidang culinary seperti perhotelan, wirausaha catering, dan lain-lain dengan penghasilan dari UMR sampai dengan 10 juta Rupiah. Bertempat tinggal di perkotaan besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan lain-lain. Cenderung memiliki ketertarikan atau sedang bergerak di bidang kuliner, aktif memasak, suka mengisi waktu luang dengan mengoperasikan gadget, suka membaca e-book, menikmati desain, memasak sebagai sumber mata pencaharian, senang menonton acara memasak dan/atau senang membaca buku memasak. Kemudian demi memenuhi kebutuhan informasi, penulis melakukan tinjauan mengenai landasan perancangan topik perkuliahan jurusan Desain Komunikasi Visual, serta tinjauan khusus mengenai landasan perancangan dari keilmuwan Desain Komunikasi Visual melalui: studi pustaka; studi website; wawancara dengan chef Alifatqul Maulana – kepala laboratorium tata boga Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, Johni Pangalila – Asian Food Chef Australia; serta melakukan penelitian melalui survei kuisioner kepada khalayak sasaran. Tinjauan umum dimulai menganalisa terminologi pemotongan, anatomi pisau, jenis-jenis pisau, keamanan dan penyimpanan pisau, media penyimpanan pisau, talenan, pengaruh media digital terhadap masyarakat. Kemudian dari beberapa data yang telah diperoleh, penulis melakukan survei kuisioner mengenai kecenderunagn mereka terhadap pisau dan knife skills kepada dua golongan yaitu golongan A – khalayak sasaran, dan golongan B – para profesional. Setelah itu, penulis melakukan analisa kompetitor yang bermanfaat untuk kelanjutan dalam penelitian proyek tugas akhir ini. Kemudian menganalisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari proyek tugas akhri ini. Tinjauan khusus dimulai dari menganalisa definisi multimedia, aspek-aspek new media, menganalisa landasan teori yang akan digunakan dan bermanfaat bagi proyek tugas akhir ini seperti teori tipografi dalam media digital, sistem tanda (sign system) untuk navigasi, teori warna, fotografi dalam desain, layout, dan grid.

HASIL DAN BAHASAN

Data yang diperoleh melalui survei kuisioner golongan A:

  • 65 perempuan dan 35 laki-laki dengan usia variatif mulai dari kurang dari 19 tahun sampai dengan lebih dari 40 tahun
  • Status pekerjaan mayoritas adalah karyawan dengan total 52 responden
  • 54 responden belum pernah mendengar cutting skills
  • Sebagian besar responden menggunakan pisau setiap hari atau setidaknya 3-5 kali seminggu dan memiliki sekurang-kurangnya 1-2 jenis pisau
  • Sayur-sayuran dan buah adalah makanan yang paling sering dipotong oleh responden menggunakan pisau
  • Hanya 33 responden yang yakin bahwa dirinya sudah menggunakan pisau dengan benar
  • 38 responden masih suka membeli makanan (daging, buah, dll) yang sudah dipotong dari supermarket / pasar ketimbang memotong makanan sendiri
  • 61 responden pernah tidak sengaja terluka karena pisau baik karena diri sendiri, orang lain, maupun diri sendiri dan orang lain
  • Masalah yang paling banyak ditemui adalah pisau tumpul dengan 67 suara
  • 74 diantaranya tidak merasa pernah menemukan media digital yang menjelaskan seputar pisau dan cutting skills.

Data yang diperoleh melalui survei kuisioner golongan B:

  • Sebagai pribadi yang telah memahami pisau dan teknik-teknik dalam memotong, pisau yang paling umum dimiliki oleh seluruh responden adalah paring knife, chef’s knife, bread knife, claver, vegetable knife
  • Ternyata terdapat 2 responden yang tidak mempraktikkan pemahaman cutting skills dalam keseharian memasak mereka
  • Terdapat 2 responden yang masih lebih menganggap membeli makanan yang sudah dipotong dari supermarket / pasar ketimbang memotongnya sendiri dengan alasan mengejar target efisiensi waktu. Sisanya yang lebih memilih memotong sendiri memiliki alasan dapat menahan cost, lebih higienis, dan dapat menyesuaikan porsi / ukuran sesuai keinginan
  • Persentasi ketidaksengajaan luka dalam memotong berkurang sejak mengenal cutting skills. Dari yang awalnya 3-5 kali bahkan lebih dari 5 kali menjadi 1-2 kali atau bahkan tidak pernah sama sekali
  • 22 responden setuju bahwa orang lain perlu memahami pisau dan cutting skills dengan alasan safety dan efficiency
  • Chef’s knife, paring knife, dan claver adalah 3 jenis pisau yang paling direkomendasikan oleh para responden untuk kegiatan memasak sehari-hari.

Dari data-data yang telah diperoleh melalui observasi, tercapailah kesepakatan dalam pembahasan keyword, big idea, positioning, serta tagline guna melanjutkan proses proyek tugas akhir ini. Keyword yang diambil dari perancangan publikasi digital mengenai pemahaman penggunaan pisau ini adalah modern, kreasi, interaksi, keseragaman, dan aktif. Big idea pengalaman dan ekspresi kuliner terbaik dari benda paling penting: pisau dan gadget. Menjadi satu-satunya publikasi digital interaktif dengan ilustrasi melalui fotografi yang menghasilkan visual kreatif dan deskriptif serta pengalaman berbeda dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai penggunaan pisau sebagai salah satu faktor menjaga kesehatan dan efisiensi budget makanan yang menggugah perhatian khusus bagi para pengguna. Tagline: Berekspresi dengan pisau melalui potongan dalam genggaman teknologi.

Merujuk kepada hasil dan bahasan observasi yang telah dilakukan, tanpa menghilangkan fakta dari teori-teori yang ada, proyek tugas akhir ini tiba pada titik menentukan strategi visual yaitu pemilihan warna, tipografi, ilustrasi, hingga disatukan dalam layout yang interaktif yang diimplementasikan kepada berbagai media. Media utama dari proyek tugas akhir ini adalah iPad untuk menampilkan buku digital interaktif pemahaman knife skills Mise en Place. Media pendukung dari proyek tugas akhir ini adalah poster, flyer, x-banner, apron, topi koki, serbet, magnet kulkas, notes, knife sheath, serta compact disc.

Format teknis buku digital Mise en Place ini hadir dalam format digital untuk iPad dalam tampilan landscape berukuran sesuai dengan resolusi layar iPad yaitu 3:4, 1024 x 768 pixel.

renata-1

renata-2

renata-3

renata-4renata-5

renata-6renata-7renata-8renata-9

renata-10

renata-11

KESIMPULAN

Desain merupakan salah satu bentuk pemecahan masalah dalam upaya menyampaikan pesan dan/atau informasi. Dalam kasus ini, yakni kurangnya perhatian masyarakat khususnya kaum dewasa-muda terhadap pentingnya menggunakan pisau dengan baik dan benar menjadi sebuah permasalahan yang penulis coba teliti dan selesaikan dengan solusi dari segi visual. Buku digital interaktif merupakan sebuah media yang baik untuk menyampaikan informasi mengenai permasalahan tersebut. Buku digital ini didesain agar pembaca dapat menerima informasi ini dalam pengalaman membaca yang baru dan segar, berbeda dari buku biasanya kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja melalui fitur sharing melalui media sosial melalui gadget pembaca. Pengalaman membaca dapat diwujudkan melalui berbagai interaksi yang dibutuhkan dalam membaca setiap informasi yang disajikan di buku digital ini. Pengalaman tersebut dapat menghasilkan sebuah keunikan dalam proses penerimaan informasi. Pentingnya memahami cara menggunakan pisau dengan baik dan benar memiliki dampak yang besar dalam mengelola makanan secara maksimal dan efisien serta aman. Sayangnya masih banyak kaum dewasa-muda yang kurang sadar akan pemahaman-pemahaman ini sehingga menimbulkan risiko terluka akibat pisau, makanan yang diolah tidak baik, pisau tumpul dan berkarat, dan hal lainnya. Diharapkan dengan media digital interaktif yang dapat diakses melalui gadget pembaca ini, pembaca mau membuka pikiran untuk menyadari dan mempelajari pentingnya memahami hal ini.