ABSTRAK

Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah merancang sebuah identitas visual Pulau Pari. Pulau Pari memiliki banyak potensi yang dapat diexplorasi. Maka dari itu Pulau Pari membutuhkan sebuah identitas dan konsep yang baru agar dapat menarik wisatawan khususnya daerah Jakarta. Metode desain yang digunaakan adalah membuat sebuah identitas visual yang kuat serta dapat mewakili Pulau Pari. Serta membuat tema dan visual utama. Tema yang diangkat adalah “Cerita di Atas Permukaan. Hasil perancangan ditujukan kepada calon wisatawan dari daerah Jakarta agar mereka dapat tahu, mengunjungi, dan merasakan Pulau Pari secara keseluruhanHasil perancangan diharaphkan dapat memberikan harapan bagi.

Kata kunci: identitas visual, pulau pari, desain.

HASIL DAN BAHASAN

Dari daftar kunjung, cukup tidak konsisten, dari masalah cuaca dan juga transportasi. Problem ini masih sedang diperbaiki oleh pemerintah, dimulai dari susah nya transportasi menuju ke pulau pari, kapal hanya berangkat dari jam 7 pagi, 9 pagi, dan 11 pagi untuk weekend. Untuk kepulangan pada hari sabtu tidak ada, sehingga kadang ada wisatawan harus pulang besok harinya. Transportasi kapal cukup variatif, dengan  kapal kayu dan speedboat. Harga transportasi juga cukup variatif, dari 40 ribu dengan kapal kayu, dan 200-300 ribu dengan menggunakan speedboat. Daftar kunjungan pulau pari pada awal tahun 2016, yaitu pada bulan maret adalah sekitar 6300 orang, jumlah itu masih kalah dengan kunjungan pada pulau tidung dan pulau harapan, kedua pulau ini telah menjadi kompetitor sendiri dari pulau pari.

Dari observasi yang dilakukan oleh penulis ditemukan beberapa permasalahan, yaitu Saat turun dari dermaga, kurangnya komunikasi para penduduk dalam menyambut tamu yang baru datang. Belum ada spot untuk menyewa sepeda, untuk menyewa sepeda harus menuju ke rumah penduduk tertentu untuk menyewa sepeda. Problem visual yang lain yaitu, tidak adanya website tersendiri yang menjelaskan tentang pulau pari. Dengan adanya identitas visual, pulau pari dapat dipromosikan lewat internet sehingga diharapkan calon wisatawan akan semakin bertambah. Masalah visual juga terletak pada tiket yang diberikan saat memasuki pantai pasir perawan dan pantai bintang yang terletak di Pulau Pari. Seharusnya bila tiket masuk pantai dibuat dengan menarik dapat menjadi kenang kenangan wisatawan agar merasa bangga telah memasuki Pulau Pari yang bisa foto dan dishare ke masyarakat luas. Masalah visual juga terjadi pada toko merchandise yang memiliki barang yang tidak memiliki karakter dari pulau pari, namun terkesan seadanya. Diharapkan dengan adanya identitas visual, akan banyak memiliki merchandise yang khususnya targetkan kepada anak muda. Potensi dari penjualan merchandise dapat menaikan perekonomian warga penduduk sekitar. Dari data-data yang telah diperoleh melalui observasi, tercapailah kesepakatan dalam pembahasan keyword, big idea, positioning guna melanjutkan proses proyek tugas akhir ini. Keyword yang diambil dari perancangan identitas visual pulau pari adalah Sederhana, Ramah, Bebas, Dekat dengan Alam. Big idea dengan “Cerita di Atas Permukaan” yang memilki arti Pulau Pari menyajikan suasana pantai pasir yang bersih, pengalaman menjelajah permukaan laut dengan snorkling, dan pengalaman menelusuri suasana yang ramah dan refreshing yang sangat cocok bagi wisatawan yang ingin bersantai sejenak di akhir pekan. Merujuk kepada hasil dan bahasan observasi yang telah dilakukan, tanpa menghilangkan fakta dari teori-teori yang ada, proyek tugas akhir ini tiba pada titik menentukan strategi visual yaitu pemilihan warna, tipografi, ilustrasi, yang diimplementasikan kepada berbagai media. Implementasi media yang digunakan yaitu, logo, kartu nama, amplop, tas, notes, wrist ticket, tissue cover, Graphic Standard Manual, Letterhead, Guidebook, kaos, ticket, gantungan kunci, sticker, mug, website, totebag, topi, pin, drawstring bag dan life jacket

ferik-1

ferik-2

ferik-3

ferik-4

ferik-5

ferik-6