Memanfaatkan Barang Bekas Untuk Media Permainan Anak
Bila dulu dengan keterbatasan pengalaman dan kurangnya keperdulian manusia terhadap lingkungan, cara efisien untuk mengurangi sampah adalah dengan dibakar, sehingga tumpukan sampah yang menggunung tinggi, dengan dibakar langsung, bisa langsung berkurang banyak secara volum timbunannya. Namun cara pembakaran ini ternyata memberikan permasalahan lain dalam lingkungan hidup yang bisa mencemari udara dan tetap tidak aman buat kesehatan. Sehingga untuk manusia di era modern ini, sekarang sedang giat-giatnya dikomunikasikan dan diterapkan dalam mental masyarakat untuk menerapkan Prinsip 4R yaitu reduce, reuse, recycle, dan replace. Reduce atau mengurangi, adalah kegiatan yang menanamkan kebiasaan manusia untuk meminimalisasi barang atau material yang dipergunakan. Semakin banyak menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Terutama meminimalkan penggunaan barang sekali pakai. Antara lain usahakan memilih barang yang tidak dikemas dalam bungkus satuan, karena akan menghabiskan bungkus kemasan yang lebih banyak daripada yang bungkusan ukuran besar, Misalnya makanan kemasan satuan, shampo kemasan satuan. Membiasakan membawa tas sendiri pada saat belanja sehingga bisa mengurangi konsumsi tas plastik untuk membawa belanjaan. Juga membiasakan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan dihalaman bolak balik untuk penghematan kertas dilingkungan pendidikan dan perkantoran.
Reuse atau menggunakan kembali, dengan menanamkan kebiasan baru untuk memilih menggunakan kembali barang, memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah, mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Dengan menggunakan kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi berkurang dan bisa mengurangi proses pembelian kembali barang-barang tersebut karena memanfaatkan barang yang lama bahkan secara berulang.
Recycle atau mendaur ulang, adalah kegiatan untuk memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak berguna agar bisa dimanfaatkan menjadi barang lain, untuk mengurangi penimbunan sampah. Pemanfaatan kembali barang bekas tadi, di era yang telah maju dan berkembang ini relatif sudah cukup mudah untuk didapatkan informasinya, baik yang menggunakan proses sederhana maupun proses yang membutuhkan kerumitan.
Replace atau mengganti, adalah usaha untuk mengganti atau mulai untuk memilih barang-barang yang lebih ramah lingkungan, dalam berbagai segi. Misalnya dengan memilih peralatan atau barang yang lebih tahan lama sehingga mengurangi umur penggantiannya dengan barang yang baru. Pemilihan barang yang berbahan baku lebih ramah lingkungan, misalnya pemilihan penggunaan tas plastik dengan bahan yang lebih mudah terurai dibandingkan dengan plastik biasa. Pemillihan barang yang bisa dipakai berulang dbandingkan dengan barang yang sekali pakai.
Mainan Anak Dari Barang Bekas
Dengan mencoba menerapkan salah satu prinsip 4R yaitu recycle orangtua bisa berkreasi memanfaatkan barang barang yang sudah tidak berguna lagi untuk diubah menjadi media permainan yang memiliki daya tarik yang baru untuk anak-anaknya. Bahkan bila si anak sudah cukup mampu untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan dari bahan bekas tadi menjadi sesuatu yang menarik, kreatif dan bisa jadi fungsional, sebaiknya kegiatan ini melibatkan si anak, sehingga melatih perkembangan kemampuan dan kreatifitas si anak juga, selain menerapkan Prinsip 4R sedini mungkin ke generasi mendatang.
Pemanfaatan barang bekas tadi tentunya dengan harapan akan mengurangi tumpukan sampah yang ada, Dan juga maksimalkan penghematan sebagai reaksi positif untuk mengantisipasi kecenderungan anak-anak yang belum memiliki rasa untuk menjaga dan belum bisa memahami bahwa kegiatan yang dilakukannya kadang menimbulkan kerusakan. Dengan memanfaatkan barang bekas ini, orang tua bisa menyediakan media permainan yang variatif dan boleh dibilang tidak mengorbankan barang menjadi tidak berguna bila si anak tanpa sengaja merusaknya. Bahkan dengan kemajuan tehnologi dan informasi di internet, orang tua bisa dengan mudah mengakses informasi dan ide untuk mendaur ulang bahan bekas tadi. Contoh yang bisa digunakan dengan memanfaatkan sampah organik antara lain membuat mainan mobil mobilan dari kulit jeruk bali, bisa juga memanfaatkan kardus bekas untuk membuat rumah-rumahan yang bisa di gambar dan diwarnai oleh si anak.
Dengan memanfaatkan botol plastik bekas kemasan air mineral, jus dan lain-lain, serta memanfaatkan kardus minuman kemasan, bisa diubah menjadi benda-benda yang menarik. Bahkan sekarang sudah mulai bermunculan komunitas-komunitas yang memanfaatkan barang bekas ini untuk di desain dan bahkan dijual.
Untuk memanfaatkan kertas sisa atau brosur yang dibagikan dalam suatu event bisa di lipat untuk bisa difungsikan sebagai kotak untuk menyimpan barang kecil, yang bisa dihias dan bisa menjadi box-yang menarik.