Penerapan Keharmonisan Lingkaran Warna dalam Berbusana (Part 1)
Dalam teori warna, ada rujukan yang digunakan dalam mengkombinasikan antara satu warna dengan warna lainnya sehingga tercipta keharmonisannya. Keharmonisan warna-warna tersebut dapat dibaca artikel sebelumnya yang berjudul Jenis-Jenis Warna Berdasarkan Keharmonisannya. Dengan memahami jenis-jenis warna tersebut, kita akan dengan mudah menerapkannya dalam berbagai hal dikehidupa sehari-hari, salah satunya adalah dalam berbusana. Berbusana merupakan hal biasa bahkan menjadi kewajiban untuk selalu berpakaian sopan dan rapi dalam konvensi sosial tertentu. Akan tetapi, berbusana bisa menjadi hal yang menarik dan tidak monoton jika kita dapat memadumadankannya secara harmonis. Tidak perlu menjadi seorang fashion designer profesional untuk menerapkan hal tersebut. Cukup dengan memahami dasar dari teori lingkaran warna, kita sudah bisa tampil layaknya fashionasista. Berikut adalah contoh-contoh terapannya yang akan dibagi menjadi dua artikel.
1. Kombinasi Warna Komplementer
Merupakan perpaduan warna yang paling terang dan menarik perhatian. Perpaduan warna terang yang berseberangan langsung dalam color wheel akan menciptakan kombinasi warna yang menarik. Tetapi tidak semua orang berani untuk melakukan kombinas color blocking seperti ini, oleh karena itu, perpaduan warna terang tersebut bisa dikombinasikan dengan salah satu warna yang campurkan dengan penurunan/penaikan warna (tints, tone, shades) untuk menghindari skema warna yang sangat vibrant.
2. Kombinasi Warna Analogous
Perpaduan warna busana menggunakan warna analogous dianggap merupakan cara teraman untuk tampil menarik tanpa terlihat membosankan. Warna yang dipadu padankan menggunakan turunan warna utama sehingga keseluruhan penampilan busana akan terlihat harmonis. Dalam permainan kombinasi warna analogous diperlukan intuisi pemahaman warna desain untuk menentukan warna dominan yang akan menjadi warna utama dalam satu gaya penampilan.
Sumber Gambar : www.polyvore.com
Baca : Penerapan Keharmonisan Lingkaran Warna dalam Berbusana (Part 2)