Festival ?Panen Raya Nusantara: Menuju Ekonomi Komunitas Adil Lestari? digagas bersama oleh 22 Lembaga Swadaya Masyarakat (WWF Indonesia?GEF SGP, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Perkumpulan Indonesia Berseru (IB). Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Perkumpulan TELAPAK, Bogor, Jasa Menenun Mandiri, Sintang, Yayasan Riak Bumi, Pontianak, Yayasan Dian Tama, Pontianak, RECOFTC. Rumah Organik, Aliansi Organis Indonesia (AOI), Bogor, Samdhana Institute. Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM), NTFP-?EP Indonesia, WARSI, Jambi, Yayasan Anak Dusun Papua (YADUPA), Jayapura Yayasan Mitra Insani (YMI), Riau, Yayasan KEHATI) serta 108 Komunitas Lokal, berdasarkan keprihatinan akan perhatian terhadap produk-produk komunitas yang masih termarjinalkan. Padahal, potensi dan ceruk pasar terhadap produk-produk komunitas sangat besar baik di tingkat daerah, nasional maupun manca negara.

Festival yang juga disebut sebagai Parara akan digelar tanggal 6-7 Juni 2015 di Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Kegiatan ini tidak hanya bersifat perayaan semata, tetapi mencoba menghadirkan terobosan mekanisme injeksi bisnis produk komunitas dengan penggiat industri kreatif untuk meningkatkan daya jual dan pemahaman akan produk komunitas kepada publik. Selama festival berlangsung juga akan dibahas isu-isu kebijakan lintas sektoral yang berpengaruh pada keberhasilan ataupun kegagalan dari model dan inisiatif dari ekonomi komunitas adil lestari. Festival ini juga sejalan mendukung program pemerintah untuk lebih memberikan ruang dan fokus terhadap industri-industri ekonomi komunitas yang kreatif-adil-lestari.

Dalam penyelenggaraan festival ini, dibuatlah strategi di antaranya adalah:

  • Membangun promosi dan strategi komunikasi yang profesional untuk menyampaikan pesan produk komunitas kepada kelompok sasaran utama,
  • Membangun kolaborasi produktif antara produsen produk komunitas dengan pelaku industri dan manajemen bisnis,
  • Melakukan advokasi positif dengan menyajikan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi dari pengembangan produk komunitas kepada publik dan pemangku kepentingan lainnya
  • Membangun sistem penjangkauan publik terhadap produk komunitas dalam jangka panjang

Sebagai implementasi strategi tersebut maka dilakukan dalam 3 tahap yaitu: (1) Fase Pra-Festival; (2) Fase Penyelenggaraan Festival; (3) Fase Paska-Festival.

DKV Binus mendapat kesempatan untuk berpartisipasi mendukung kegiatan Pra-Festival. di mana para mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengenal produk-produk lokal Indonesia (kutip dari blog parara).

Para mahasiswa diharapkan akan membuat materi komunikasi yang dapat mendorong:

  • Mengembangkan,memperkenalkan, mempertemukan produk komunitas ke publik demi mendorong keberlanjutan
  • Mendorong pemerintah dan pemerintahdaerah untuk lebih memperhatikan produk komunitas yang di kelola dengan menggunakan kearifan lokal dan keselamatan ekologis.
  • Membangun citra kontemporer pada produk? produk lokal.

Tanggal 2 Maret 2015 yang lalu, rekan-rekan dari Parara hadir di kampus DKV BINUS untuk menyampaikan rencana kegiatan festival ini kepada para mahasiswa dan dosen pengajar mata kuliah DKV5 dan memberi arahan untuk kegiatan kolaborasi yang akan dijalankan. Arahan ini menjadi konten bagi mahasiswa dalam menggarap tugas mata kuliah DKV 5 yang menitikberatkan pada pembuatan Desain Kampanye Sosial.

Hadir dalam sesi briefing ini, Jusupta Tarigan dari NTFP Indonesia, Voni Novita dan Kurniawan dari Walhi, Rina Kusuma dari Kehati, serta Enrico Halim dari Aikon selaku komite dari kegiatan Parara. Berikut ini dokumentasi dari kegiatan ini.

aikon01

link terkait:
http://panenrayanusantara.com/?p=2800
http://panenrayanusantara.com/?p=2789
http://panenrayanusantara.com/?p=2773
http://panenrayanusantara.com/?p=2781
https://www2.facebook.com/panenrayanusantara/photos/pcb.499567803527239/499567430193943/?type=1&theater