Dari semua bentuk komunikasi yang non-verbal, warna merupakan metode yg paling tepat dalam menyampaikan pesan dan tujuan. Sebelum manusia belajar menghargai keindahan warna, jauh sebelumnya telah terjadi penggunaan warna dalam berkomunikasi. Kita telah mampu membedakan obyek dan menangkap tanda-tanda yang ada, baik itu dari binatang, tumbuhan, sayuran atau cairan. Warna adalah bagian dari proses pelengkapan identitas.

Diantara kegunaan-kegunaan lainnya, warna mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol konsep-konsep dan pemikiran-pemikiran yang abstrak, mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali, waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan atau reaksi secara emosional.

Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menguji keefektifitasan warna selain di pasaran, dimana itu merupakan kunci penting dalam berkomunikasi untuk mendapatkan image yang positif atau baik, membujuk dan sangat menarik pada suatu produk. Sering disebut sebagai “silent salesperson”, warna harus secepatnya menarik perhatian mata konsumen, menyampaikan pesan tentang si produk, menciptakan jati diri produk, dan yang paling penting, membantu menaikan penjualan. Sedikitnya, warna harus cukup menciptakan minat atau keingintahuan untuk membujuk pembeli untuk mencari tahu lebih jauh tentang si produk itu sendiri.

Reaksi kebanyakan orang terhadap warna adalah biasa saja dan konsumen pada umumnya tidak memperhatikan efek yang terkandung dan yang menarik dari warna. Efek psikologi timbul seketika pada saat melihat warna tersebut, seperti warna mendorong timbulnya arti dan kekuatan sugesti yang ada. Kekuatan yang dapat dilakukan warna terlihat pada setiap tingkatan dalam berkomunikasi : dalam Corporate Identification, Logo, Papan Reklame, Iklan di TV, Iklan majalah, kotak pembungkus, baik dalam komputer dan lokasi penjualan / pembelian setempat.

Setelah mendapatkan banyak perhatian calon pembeli, sebuah kotak pembungkus harus dapat mengexpresikan kwalitas dari suatu produk secara visual. Jika harga si produk ini lebih mahal dari produk pesaingnya, maka warna tersebut haruslah sesuai dengan harga produknya, maka produk ini akan dapat bersaing sesuai harganya. Penggunaan warna yang tepat akan menimbulkan impact yang lebih baik dibandingkan dengan kompetisi produknya. Banyaknya jumlah produk yang berbaris dan bersaing di pasaran dan jumlah uang yang beredar lalu lalang, pengguna warna yang cermat dapat menembus pasaran.

Untuk suatu ketepatan pemasaran, warna-warna pembungkus harus memuaskan “wish fulfillment” atau kebutuhan bahwa si produk akan memenuhi “janjinya”. Contohnya: suatu produk menjanjikan rasa yang manis, maka warna yang tepat untuk digunakan adalah pink, peach, cream, lavender, sementara itu, janji akan kesegaran yang sejuk sebaiknya dengan menggunakan warna icy-blue, green, blue-green. Setiap keluarga warna membawa kesan yang khusus dan merupakan bagian dari simbol yang menjadi kritik dalam pemasaran produk / company image.

01-warna-dalam-komunikasi