Kunci dari menggambar dengan pena ini adalah keberanian untuk menggoreskan tarikan garis. Dibutuhkan pengalaman menggambar sebelumnya sebelum mengunakan media pena ini. Sebelum menggoreskan pena, biasanya sudah terpikir komposisi elemen-elemen gambar yang akan dituangkan. Dalam proses menggambar dengan pena ini dibutuhkan suatu keberanian tarikan garis yang lurus sesuai perspektif, tarikan lengkungan yang indah, goresan benda/manusia secara spontan semua dalam satu kali gores tanpa keraguan.

Namun hal tersebut bukan merupakan syarat mutlak, estetika karakter yang didapat dari perpaduan jenis pena dan jenis kertas yang digunakan merupakan selera estetika masing-masing artis dalam menentukan karakter goresan pena. Seperti kertas bertekstur biasanya akan menghasilkan permukaan yang “berbulu” bila menggunakan fountain pen, namun terkadang menghasilkan efek yang tak terduga. Berikut adalah tahapan proses menggambar sketsa dengan pena:

1. Sebelum memulai menggambar, pilihlah sudut pemandangan yang menarik atau objek benda/figure yang unik. Coba untuk memilih titik pusat perhatian yang menarik dari keseluruhan pemandangan yang ada. Pemilihan pusat perhatian atas pertimbangan komposisi yang menarik dari elemen-elemen yang ada seperti; bangunan tua yang unik diantara gedung pencakar langit, mobil antik diantara hiruk pikuk sebuah pasar, pohon beringin di tengah taman kota dll. Sehingga objek yang akan digambar mendapatkan sudut yang lebih fokus, menarik dan detail.

07

Gambar 7: Tentukan objek dan angle menarik sebelum memulai menggambar (sumber: ilustrasi peneliti)

2. Setelah menentukan sudut yang akan digambar, letakkan sehelai kertas di bawah tangan agar kertas gambar bersih dari keringat yang dapat merusak gambar akibat tinta yang belum kering benar. Mulailah menggambar dengan posisi pena yang dirasakan nyaman dalam genggaman tangan, sehingga pena bebas bergerak secara spontan.
3. Cobalah untuk berlatih menorehkan garis panjang sebagai kontur dengan percaya diri pada bentuk-bentuk geometris. Rasa percaya diri seorang illustrator media pena ini akan terlihat jelas pada karakter garis yang dihasilkan. Setelah itu cobalah menoreh garis dengan struktur organik pada bentuk-bentuk organik seperti figur manusia, hewan atau tumbuhan.

08

Gambar 8: tarikan garis tegas dan percaya diri memerlukan latihan menerus dalam menggambar dengan teknik pena ini (sumber: ilustrasi peneliti)

4. Setelah menangkap seluruh komposisi yang diinginkan dalam frame yang sudah direncanakan, maka mulailah untuk menambahkan efek dimensi dengan menggunakan teknik arsiran seperti hatching, scumbling, dan stippling. Disini ketekunan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan efek ilusi dimensi gelap terang yang diinginkan, dengan menorehkan arsiran secara bertahap. Untuk menggambar sebuah panorama pemandangan kota maupun pegunungan tentunya kita akan menemui hirarki elemen benda pada objek gambar atau pictorial zones. Teknik arsiran yang akan menentukan apakah benda tersebut sebagai objek utama, foreground ataupun background. Untuk objek utama, arsiran akan terlihat lebih detail dibandingkan arsiran foreground dan background.

09

Gambar 9: setelah keseluruhan komposisi dan kontur didapat, maka volume dimensi dapat dilakukan dengan teknik arsir yang diinginkan (sumber: ilustrasi peneliti)

Teknik gambar dengan menggunakan media pena ini mempunyai karakteristik tersendiri didapat dari goresan spontan, percaya diri dan bahkan liar. Sekali menggores tidak akan dapat dihapus seperti media pensil, untuk itu diperlukan latihan secara menerus dan ketekunan tersendiri untuk dapat memahami karakter dari masing-masing jenis pena yang dipilih. Tidak hanya berhenti disitu saja, teknik arsir dengan pena memerlukan ketekunan dan kesabaran tersendiri bagi seorang artis ataupun desainer. Efek ilusi dimensi dengan pena hanya bisa didapat dengan goresan arsiran yang berlapis untuk menghasilkan karya yang dahsyat.