Warna KUNING dalam Emosi

Warna menambah makna yang luar biasa dalam berkomunikasi terutama dalam pesan visual. Warna menyampaikan kesan sesaat yang seringkali dimengerti secara umum, hal ini penting terutama dalam menyampaikan suasana hati atau ide dimana penggunaan kata-kata tidak digunakan atau dimengerti. Warna adalah bahasa universal yang melintasi batas-batas budaya dalam teknologi yang disebut “Global Village”. (Eisman, 2000).

Kuning mewakili sinar matahari, cahaya, kehangatan. Ini adalah warna yang mengidentifikasikan dengan imaginasi, cerah, bersinar dengan intensitas dari sinar matahari itu sendiri. Warna teratas dalam lingkarang warna Johannes Itten, merupakan warna dengan tingkat keterangan paling tinggi dan mudah dilihat, diantara warna-warna lainnya.

Dengan tingkat keterangan yang paling tinggi serta efek yang menyilaukan, kuning kurang disukai orang-orang dengan tingkat usia yang lebih tua dan orang-orang dengan frekuensi kerjaan yang padat. Kuning dalam jumlah yang banyak akan menambah tingkat ketegangan pada orang-orang tersebut di atas.

Nuansa kuning dapat dijelaskan sebagai kelezatan nuansa nikmat dalam bidang layanan makanan dan produk makanan, seperti krim pisang atau custard terbaik.

Secara psikologi, kuning adalah warna kecerdasan dan kedalaman pemikirian. Sangat optimis dan ceria. Namun juga menunjukkan ketidaksabaran, kritik, dan pengecut. Dalam arti warna, kuning mengilhami pemikiran orisinil (asli) dan rasa ingin tahu. Dari aspek mental warna ini membantu kita untuk menemukan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Cermin dari seorang pemikir praktis, bukan pemimpi.

03ImageYellow