Target Market

IKEA menjalankan strategi untuk memenuhi kebutuhan target marketnya, dengan menawarkan berbagai macam furniture yang berkualitas dengan harga relatif murah (ekonomis). Target marketnya adalah mahasiwa dan pasangan muda yang memiliki pendapatan relatif rendah, yang tentunya tidak ingin menghabiskan banyak uang untuk membeli furniture. IKEA memahami bahwa keluarga muda membutuhkan furniture untuk mengisi rumah baru mereka, namun mereka tidak memiliki banyak uang untuk melakukannya.

Value Offering dan Value Position

IKEA memiliki value offering yakni menawarkan berbagai macam produk kebutuhan rumah dengan desain menarik, kualitas baik, harga relatif rendah, serta memiliki nilai ekonomis.Terkait value position, IKEA bukan hanya sekedar toko yang menjual furniture, namun telah menjadi suatu jaringan yang dikategorikan sebagai “start up furniture”. Konsumen dapat langsung membawa pulang produk yang mereka inginkan serta merakitnya sendiri di rumah. IKEA menerapkan sistem self-service, dimana konsumen diberikan kesempatan untuk mendesain sendiri ruangan yang mereka inginkan, dengan panduan sales representatif yang berpengalaman. Tata ruang IKEA diatur sedemikian rupa, penempatan produk diatur layaknya konsep ruangan di rumah, sehingga konsumen memiliki gambaran imajinatif.

Transformasi Konsep Tradisional ke Experience

Perkembangan IKEA disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta gaya hidup konsumen. IKEA dengan visinya yakni menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua orang dan berharap agar semua orang mampu membeli furniture sebagai kelengkapan rumah, maka inovasi dilakukan untuk menekan segala biaya produksi, distribusi dan retail. Para pengunjung diberikan experience dengan tata ruang yang dibuat layaknya interior rumah dengan berbagai tema, mereka diajak berkeliling sesuai jalur yang telah ditentukan sesuai dengan zona masing-masing. Konsumen juga diberikan experience untuk mendesain sendiri ruangan sesuai dengan keinginan mereka, membeli produk sesuai dengan bentuk dan material yang dibutuhkan serta merakit sendiri produk tersebut di rumah. Dengan tersedianya area  food court dan playground yang memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, menjadikan IKEA bukan hanya sekedar tempat berbelanja, namun sebagai sarana hiburan keluarga  Terdapat  aplikasi teknologi melalui mobile phone yang memudahkan konsumen dalam berbelanja, yakni augmented reality, dengan aplikasi ini konsumen seakan-akan dapat melihat dan menempatkan produk pada foto ruangan di rumah, untuk mengetahui bagaimana produk tersebut akan terlihat dan apakah produk tersebut cocok dengan kondisi ruangan yang telah ada.

Analisa Strategi Market Banyan Tree Hotel

Target Market

Konsep Banyan Tree Hotel dijalankan sesuai dengan target marketnya, yaitu wisatawan kelas atas, baik pasangan maupun keluarga.

Value Offering dan Value Position

Value offering dari Banyan Tree Hotel yakni menawarkan resort kelas dunia dengan segala fasilitas yang lengkap dan mewah, memberikan pelayan yang memuaskan layaknya hotel berbintang.Terkait value position, Banyan Tree Hotel menawarkan nuansa yang mewah namun natural dan ramah lingkungan. Resort dikemas dalam nuansa hutan tropis, daerah perbukitan dan pantai terpencil, dengan perpaduan romantisme dan eksotis alam terbuka. Banyan Tree Hotel juga memiliki misi untuk menciptakan kesadaran ekologis bagi para pengunjung serta mendukung kelestarian lingkungan.

Transformasi Konsep Tradisional ke Experience

Banyan Tree Hotel melakukan transformasi dalam bentuk pengalaman sensasional yang tak terlupakan bagi para konsumen, konsep natural dan kemewahan disatukan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan. Merupakan suatu experience, menghilang dari kepadatan dan hiruk-pikuk perkotaan untuk bersantai diantara ketenangan dan keindahan alam, suasana yang tepat untuk melakukan penyegaran dan relaksasi. Banyan Tree Hotel didesain sesuai dengan alam sekitar, sedapat mungkin menggunakan material asli sehingga dapat mencerminkan pemandangan, suasana suara alam dan arsitektur dari daerah resort tersebut, dengan tujuan memberikan pengalaman natural (back to nature), yang tidak mungkin didapatkan di daerah perkotaan.

Analisa Strategi Market Apple Computer

Target Market

Produk Apple diciptakan untuk meraih market kalangan tertentu, yaitu segala lapisan masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah ke atas. Segmentasi kebutuhan yang berbeda, misalnya orientasi pendidikan, bisnis, kreatifitas maupun penggemar produk Apple (fans). Apple juga menargetkan pelanggan yang “techno savvy”, mencari sesuatu yang unik

Value Offering dan Value Position

Terkait Value offering, Apple menawarkan teknologi komputer user friendly sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Value position dari Apple adalah perangkat komputer sederhana dengan sistem yang terintegrasi (OS) dilengkapi dengan desain yang menarik memudahkan pelanggan sehingga tidak perlu dirakit lagi dalam penggunaannya. Selain itu Apple juga menciptakan produk yang berorientasi pada desain, teknologi serta inovasi.

Transformasi Konsep Tradisional ke Experience

Apple terus berinovasi dalam menghasilkan produk, dengan meningkatkan kompatibilitas, memungkinkan fleksibilitas dan meningkatkan kemudahan penggunaan produk mereka. Dengan melakukan diferensiasi harga serta strategi pemasaran produk, Apple memiliki reputasi sebagai inovator dalam industri elektronik, khususnya komputer. Apple menyediakan layanan pendukung bagi pelanggan, berupa website yang dapat memberikan informasi dan spesifikasi lengkap terkait produk-produk Apple, serta sistem download aplikasi yang memudahkan pelanggan untuk mendownload software sesuai dengan kebutuhan mereka. Produk Apple memiliki lifestyle experience dikarenakan desainnya yang modern, unik, sophisticated dan up to date, bahkan kepemilikan produk-produk Apple dapat menjadi simbol status sosial seseorang.