Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka “open pit mining” di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah “underground mining” hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.

design-1small

Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bukit Asam Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan. Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara.

Ruang lingkup bahasan penulis dalam perancangan ulang identitas visual ini adalah perubahan identitas visual dari PT Bukit Asam Persero yang  merepresentasikan sejarah, visi dan misi, nilai, ideologi, serta citra yang ingin dicapai oleh PT Bukit Asam Persero kedepannya. setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, lalu masuk dalam proses redesign logo, stationery, media promosi atau pendukung brand, graphic standart manual, company profile, website, dan lain-lain. Yang dapat menunjang pembentukan identitas visual PT Bukit Asam Persero.

design-2small

Pembuatan identitas visual sangatlah penting dalam menjalankan perusahaan, selain sebagai pembeda secara visual, identitas visual dan brand statement juga diperlukan untuk menjadi fondasi perusahaan yang kuat yang harus di ilhami secara keseluruhan perusahaan agar dapat menjadi identitas yang kohesif. Dengan identitas visual yang telah tersedia diharapkan PT Bukit Asam Persero semakin berkembang secara eksponensial dan meraih visi mereka sebagai perusahaan energi kelas dunia yang peduli akan lingkungan.