Keterbatasan akan pengetahuan masyarakat atas keberadaan wisata sejarah dan budaya membuat masyarakat Indonesia cenderung meninggalkan peninggalan yang telah lama ada sehingga semakin banyak tempat yang kurang terawat. Salah satunya bangunan peninggalan sejarah dan budaya yang memiliki ciri khas yang unik adalah Klenteng Sam Poo Kong atau sering disebut Gedung Batu, yang dipercaya masyarakat setempat bahwa dulunya merupakan masjid yang dibangun ketika Cheng Ho singgah di Simongan, Semarang. Cheng Ho merupakan salah satu tokoh bangsa Tiongkok beragama Islam yang pernah singgah di Indonesia dan mempengaruhi latar belakang tersebarnya ajaran Islam di Indonesia, budaya Tionghoa yang akhirnya teralkulturasi dengan budaya Jawa maupun kemajuan dalam berbagai bidang di Indonesia. Sebagai penghormatan atas kebesaran dan jasa-jasanya, dibangunlah Klenteng Sam Poo Kong. Karena lazimnya budaya dan tradisi bangsa Tionghoa yang menganut Kong Hu Cu yang selalu menghormati leluhurnya dan leluhur dianggap sebagai dewa dan dipercaya orang yang telah mati dapat menyampaikan doa yang mereka sampaikan. Namun, karena Cheng Ho beragama Islam, maka kita dapat menjumpai adanya hal berbau islami seperti mushola, bedug pada klenteng utama dan perpaduan warna hijau yang kental dengan nuansa muslim. Selain itu kita juga bisa menjumpai pendopo Jawa dalam area klenteng. Dan sentuhan arsitektur khas Tionghoa yang tetap kental menggambarkan bangunan Klenteng Sam Poo Kong ini kaya akan toleransi antara umat Islam dan Kong Hu Cu serta alkulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.

SPK01small

Namun, keberadaan Klenteng Sam Poo Kong ini masih kurang diminati ataupun diketahui oleh masyarakat Indonesia. Padahal, klenteng yang telah direnovasi pada tahun 2011 ini telah mengalami banyak perubahan dan memiliki arsitektur yang sangat unik dan menarik sehingga selain dapat dinikmati sebagai tempat sembahyang, juga sebagai tempat wisata sejarah dan budaya. Ini disebabkan kurangnya promosi dan publikasi dari peninggalan bersejarah ini.

SPK02small

Dengan dibuatnya buku travel literature yang dilengkapi dengan fotografi dan ilustrasi sederhana tentang Klenteng Sam Poo Kong serta dikemas dengan visualisasi desain yang menarik, buku ini akan menarik minat pembaca dan membuka wawasan masyarakat di Indonesia, khususnya penyuka budaya agar mengetahui keberadaannya dan tertarik untuk berwisata ke Klenteng Sam Poo Kong. Sehingga kelak, peninggalan warisan sejarah dan budaya di Indonesia dapat lebih terawat dan dilestarikan.