Masih dengan hangatnya nuansa kemerdekaan yang sebelumnya diwarnai oleh kemeriahan pesta demokrasi RI, pada kesempatan ini kembali mengupas tentang cerita dibalik kampanye salah satu capres; Jokowi yang ‘meledak’ di dunia sosial media. Perkenalkan Hari Prasetyo, seorang alumni jurusan Seni Rupa dari salah satu institut kota Yogyakarta, menjadi pembuat dan salah satu strategic thinker dalam kampanye cerdas dan kreatif capres Jokowi. Bersama dengan timnya dari agency Berakar, Hari Prasetyo bersama dengan Yoga Adhitrisna mencetuskan konsep yang paling tepat untuk menggambarkan Jokowi selama dia berkarya bagi Solo dan Jakarta. Keyword ‘Blusukan’ dipercaya akan memberikan efek domino yang atraktif dan interaktif di dunia digital; sosial media.

Images02

Berawal dari permintaan komunitas relawan; Jokowimania, brief proyek pro bono untuk membuat sebuah komunikasi kampanye yang positif (tanpa menjelekan kubu lain) dengan konsep yang mudah diterima semua kalangan siap diterima tim Berakar. Selain Hari dan Yoga, konsep juga dirumuskan bersama Eko Harsoselanto dan Satrio Wibowoyang secara tim, dan rumusan yang dihasilkan bersama adalah kampanye dengan media ilustrasi Jokowi blusukan bergaya komik Eropa; Tintin. Menurut Hari, gaya ilustrasi yang dipilih ini memang karena awalnya merupakan gaya gambar Hari sejak kecil, namun setelah dibedah, gaya yang terpilih ini dinilai sangat tepat dari sisi kemiripan karakter antara capres Jokowi dan Tintin; yang sederhana, banyak teman, aktif, investigatif, dan hanya manusia biasa (bukan manusia berkekuatan super). “Efek domino yang kita harapkan sungguh sangat berkembang cepat, dalam beberapa hari kita mendapat banyak pertanyaan dan tawaran untuk mengembangkan kampanye ini.” Tutur Hari.

Images01

Daya sambut kampanye cerdas dan kreatif ini juga mengundang banyak presepsi. Kambali Hari bercerita, “Banyak yang menyumbangkan ilustrasi dengan gaya sama untuk memenuhi keperluan variasi kami, dan tidak sedikit pula yang kami tolak karena berbau menjelekan kubu lawan.” Semua bergulir dengan responsif baik secara individu serta komunitas relawan lain, termasuk komunitas relawan yang bernama Kenapajokowi. Selain itu kampanye ini juga dengan cepat berhasil mengumpulkan lebih dari 600 karya untuk berpameran pada tanggal 3-5 Juli di Galeri Salihara. Untuk lebih lanjut, Hari dan tim juga akan mengeluarkan patung berukuran tinggi 40 cm serta sebuah buku tentang creative thingking kampanye dan kumpulan ilustrasi yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Tentunya kedua langkah ini sangat ditunggu dan layak menjadi koleksi kita yang menyetujui konsep kampanye cerdas dan kreatif ini.