Culture Melt Corner – Jaksa Street Fiesta

Culture Melt Corner adalah satu venue yang ada di acara Jaksa Street Fiesta (JFS) yang dikelola oleh School Of Design Binus University bersama kepanitiaan JFS. 

Kegiatan ini berisi pameran karya-karya desain dari mahasiswa dan dosen School of Design BINUS baik DKV maupun Desain Interior, yang mengambil inspirasi  budaya, talk show,  art performance, demo, bazaar design dengan tujuan memberikan warna akademik pada pesta budaya Jakarta Street Fiesta 2013. Selain itu juga digelar beberapa talkshow dari pengisi acara JSF 2013.

—————————————————————————————– 

Target Peserta

Peserta pameran adalah para dosen dan mahasiswa di School of Design Binus University baik dari DKV New Media, Animation, Creative Advertising, maupun Interior Design. Khusus untuk pembicara Talkshow adalah akademisi, praktisi, pelaku di industri yang memiliki perhatian khusus pada budaya dan desain.

Format Kegiatan

• Pembuatan video profile dari Jaksa Street Fiesta

• Pameran Karya Dosen dan Mahasiswa

• Talkshow

• Bona Alit  Instrument Music Exhibition

Tema Kegiatan

Tema utama yang akan diusung dalam pameran ini adalah ‘Culture Melt’, melihat kondisi kota Jakarta yang menyerupai melting pot, terbentuk dari beragam budaya yang menyatu dan meciptakan Jakarta menjadi sebuah kota yang unik.

Tempat Kegiatan

Cocktail Café (kemudian diganti namanya menjadi Kedai Lopa)

Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Waktu Kegiatan

Pameran: 23- 25 Agustus 2013

Obrolan dan Workshop: 24-25 Agustus 2013

 

01

—————————————————————————————– 

Hari Pertama

Jumat, 23 Agustus 2013

– Pameran Instrumen Musik Bona Alit

Memamerkan alat musik buatan tangan seperti rebab Bali, kecapi Bali, suling Bali, yang didesain khusus oleh Gung Alit dengan material kayu, perak serta gading.

– Pameran Karya Mahasiswa dan Dosen School of Design BINUS

Memamerkan poster dan multimedia karya mahasiswa DKV dan Desain Interior School of Design BINUS University. Dipamerkan 9 buah poster dan 1 karya multimedia.

– Booth Display Majalah Titik Dua

Majalah TitikDua adalah majalah desain 3 bulanan yang dipublikasikan secara mandiri oleh para mahasiswa DKV BINUS University sejak 2012. Selain membahas segala hal mengenai desain juga aspek lain yang selalu terkait dan melingkupinya seperti isu sosial dan budaya.

– Pembukaan Acara

Ruang diskusi Culture Melt Corner yang dikelola oleh School of Design BINUS University dihadiri oleh para kolega dari kalangan penggiat seni, budaya dan desain serta beberapa pejabat di BINUS University (dari BINUS Institution Development Program, BINUS Corporate and Marketing Communication). 

– Demo Live Sketch

Pelukis wajah cepat, Pak Toto BS memamerkan kepiawaiannya dalam melukis wajah dengan waktu yang sangat singkat, cukup waktu 1 menit untuk menyelesaikan sebuah lukisan wajah. Dengan atraksinya ini mengundang banyak audiens untuk menyaksikan kehebatannya dalam melukis wajah.

02

 

—————————————————————————————–  

Hari Kedua

Sabtu, 24 Agustus 2013

– Workshop for Backpackers (pukul 14.00 – 16.00)

Diselenggarakan oleh Trisakti Tourism Travelers Club.

Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa yang memiliki minat bepergian ala backpackers.

– Obrolan: Jendela Musik Dunia (pukul 18.00 – 20.00)

Acara obrolan oleh Bona Alit yang menceritakan latar belakang pembuatan alat-alat musik.

Animo pengunjung untuk mengikuti obrolan ini cukup banyak dengan dipenuhinya kursi-kursi penonton. Terlebih dengan diawalinya acara ini dengan demo tetabuhan dari kelompok musik Bona Alit yang serempak dan semarak.

– Demo Live Sketch

Pelukis wajah cepat, Pak Toto BS kembali memamerkan kepiawaiannya dalam melukis wajah dengan waktu yang sangat singkat, cukup waktu 1 menit untuk menyelesaikan sebuah lukisan wajah. Dengan atraksinya ini mengundang banyak audiens untuk menyaksikan kehebatannya dalam melukis wajah.

–       Pameran Instrumen Musik Bona Alit

–       Pameran Karya Mahasiswa dan Dosen School of Design BINUS

–       Booth Display Majalah Titik Dua

–       Booth Penjualan Faber-Castell

03

—————————————————————————————– 

Hari Ketiga

Minggu, 25 Agustus 2013

Pameran tetap berjalan:

– Pameran Instrumen Musik Bona Alit

– Pameran Karya Mahasiswa dan Dosen School of Design BINUS

– Booth Display Majalah Titik Dua

– Workshop Sablon (pukul 13.00 – 15.00)

Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa DKV BINUS University.

Dalam workshop yang ditujukan untuk remaja dan keluarga di mana telah disiapkan seperangkat alat sablon beserta kaos sebagai media. Pengunjung dipersilakan untuk mencoba menyablon kaos sendiri dan hasilnya bisa dibawa pulang.

– Workshop Membuat Mini Ondel-ondel (pukul 13.00 – 14.00)

Diselenggarakan oleh Jurusan Desain Interior BINUS University.

Dalam workshop yang ditujukan untuk keluarga (anak-anak didampingi orangtua) ini dibagikan sebuah paket yang terdiri dari shuttle-cock badminton serta kertas warna-warni untuk membuat ondel-ondel kecil. Setelah berhasil merakit mini ondel-ondel, pengunjung dapat membawanya pulang.

– Obrolan: Street Art (pukul 14.00 – 16.00)

Acara obrolan oleh seniman street art dari kelompok Serrum.org (karyanya yang bangku 3 dimensi) yang menceritakan latar belakang pembuatan karya-karya street art.

Acara ini sedianya akan menampilkan diskusi antara Serrum dengan Pacific Paint Indonesia namun Ibu Dece Limiyanti yang mewakili Pacific Paint Indoneisa berhalangan hadir, sehingga format acara menjadi obrolan santai antara pembicara dengan penonton yang banyak hadir dari peminat street art.

– Jam Session (pukul 19.30 – 20.00)

Menampilkan paduan musik oleh Debu dan Bona Alit. Penampilan musik mereka  yang begitu gegap gempita menyedot banyak pengunjung untuk menyaksikan sehingga memadati Kedai Lopa hingga ke jalan.

– Lelang Lukisan (pukul 20.00 – 20.15)

Acara lelang lukisan karya teman-teman dari grup musik Arya Perkasa dari kota Bandung ini mendadak digelar dalam rangka mencari dana untuk keperluan transportasi kembali ke Bandung. Pelelangan ini dipandu oleh Bapak Tomy Fasial namun belum berhasil.

– Pemutaran Film Batavia 1941 (pukul 20.30 – 21.15)

Pemutaran film tentang kota Jakarta  yang membahas tentang bangunan dan tempat terkenal di Jakarta di tahun 1941 disertai narasi penjelasannya oleh bang Asep Kambali. Dengan interaksi dan penyampaian yang kocak oleh bang Asep, film ini disaksikan oleh banyak pengunjung terutama remaja. dan anak-anak.

– Obrolan: Sejarah Transportasi Jakarta dalam Sketsa (pukul 21.15 – 21.45)

Melalui gambar ilustrasi yang dibuat oleh Nugraha Pratama menceritakan perjalanan moda transportasi Jakarta sejak masa kemerdekaan hingga kini di mana banyak yang telah hilang karena termakan jaman.

04