Pre-Event Jaksa Street Fiesta 2013
Persiapan Panitia JSF
Segenap kepanitiaan Jaksa Street Fiesta, kembali mempersiapkan kesuksesan acara JSF ini yang rencananya akan diadakan pada tgl. 23-25 Agustus 2013. Untuk itu panitia yang terdiri dari Kelurahan dan Karang Taruna Kebon Sirih, Plan+, SOD – Binus University, serta Komunitas Sikumbang Tenabang melakukan kegiatan pre-event, dalam berkoordinasi sekaligus melakukan pembuatan videografi sebagai tesser event JSF 2013 ini.
Koordinasi dilakukan pada beberapa pihak, diantaranya koordinasi internal para dosen, staf dan mahasiswa/i SOD-Binus University yang bertugas untuk meliput acara pre-event ini, juga liputan khusus dari majalah Titik Dua yang menjadi majalah mahasiswa/i SOD – Binus University. Selain itu koordinasi internal juga dilakukan pada komunitas Sikumbang Tenabang yang berencana untuk melakukan atraksi silat di jalan Jaksa.
Baik kepanitian Plan+, pihak Kelurahan dan Karang Taruna Kebon Sirih, maupun SOD – Binus University juga melakukan koordinasi dengan pihak luar seperti beberapa seniman sketsa yang tergabung dalam komunitas The Indonesian Skecther, Para seniman mural Jakarta Wots, maskot Jakarta Jag, serta kehadiran Abang None Jakarta 2013 yang akan menyapa dan menerangkan acara JSF ini kepada para turis.
Tanggapan Para Turis
Sejak persiapan sampai pegaleranan pre-event JSF ini, memang seru dan mengundang keingintahuan lebih lanjut dari beberapa turis mancanegara yang kebetulan bermukim di jalan Jakasa ini. Antaranya para turis dari Belgia, Italia, serta dari Japang dan Korea. Mereka banyak menanyakan kegiatan dan jadwal acara JSF ini. Dari hasil perbincangan singkat panitia dengan para turis ini, antusias dan ketertarikan mereka sangat besar untuk turut ‘melting‘ dalam memeriahkan acara Jaksa Street Fiesta 2013 ini.
The Indonesian Skecther
Bapak Kris, dosen interior Universitas Tarumanegara dan Nugraha Pratama, alumni New Media – SOD Binus University, yang tergabung dalam The Indonesian Skecther juga turut memeriahkan pre-event ini dengan melakukan beberapa sketsa spontan dari kegiatan-kegiatan pada pre-event JSF ini.
Atraksi Sikumbang Tenabang
Bang, beli jamu dibawa pulang, jamu cina terkenal ampuh..
ni aye punya ilmu bisa menghilang, tapi kalo saatnye lagi mati lampu..
Ayam jago makan bekicot, bekicotnya campur mi tek tek..
ni hari jangan banyak bacot, ilmu abang da aye sempilin dalem ketek..
Sebelum mengadu kebolehannya, pesilat tangguh dari komunitas Sikumbang Tenabang bersalut pantun jenaka yang menjadi bagian dari budaya Betawi dalam berlagu dan menyapa. Inilah yang menjadi ciri khas atraksi komunitas Sikumbang Tenabang dalam membawa atraksi silat Betawi Jingkrik yang dibawah naungan Abah Tarman selaku anggota senior ISBAT (Ikatan Seni Betawi Tenabang).
Ajang kebolehan pesilat ini dilakukan secara berurut, mulai dari atraksi silat yang dibawakan para pesilat cilik, atraksi seru sparing dua pesilat cilik, atraksi permainan golok solo oleh pesilat cilik, atraksi gemulai juga tangguh dari para pesilat wanita yang soleha, serta atraksi puncak sparing dua pesilat senior. Semua dilakukan dalam rangka melestarikan budaya seni bela diri Betawi sekaligus memperkenalkannya kembali kepada generasi muda lokal dan para turis mancanegara.
Pak Toto, Seniman Sketsa Express
Setelah itu, atraksi sketsa cepat juga dilakukan dengan spontan. Seniman sketsa senior yang juga tergabung dalam The Indonesian Skecther ini bernama Bapak Totok, kesehariannya seringkali tampil pada sudut dan persimpangan kota Jakarta. Dengan bermodalkan beberapa lembar duplex dan carcoal, beberapa sketsa dilakukan dengan tidak lebih dari 2 menit saja. Tentunya hal ini menjadi atraksi tersendiri pada pre-event JSF 2013. Dalam waktu 10-15 menit, pak Totok telah menyelesaikan 3 buah sketsa profil yang mirip dengan modelnya.
Wots, Seniman Mural Jakarta
Wots (Wall On The Street), Inilah para kumpulan seniman Mural muda kota Jakarta, yang juga memiliki pengalaman historis yang sama dengan SOD – Binus University dalam event sebelumnya Bhinneka itu Indonesia. Dalam pre-event JSF 2013 ini, Wots melakukan 2 atraksi yang unik, siang Wots melakukan atraksi pembuatan mural ilustrasi hang out, dan malam melakukan atraksi mural logo Jaksa Street Fiesta 2013, yang menjadi keunikan atraksi Wots ini adalah semua mural dilakukan di atas kendaraan bemo yang menjadi angkutan umum khas Betawi.
Jag, Maskot Jakarta
Bagaikan sepiring nasi goreng, terasa kurang lengkap bila tidak ada sambelnya. Untuk itu Jag yang menjadi karya tesis S2 ISI Yogyakarta milik Bapak Arif PSA yang juga merangkap sebagai Head of School, SOD – Binus University, turut datang memeriahkan (atau juga dikatakan turut ‘mengacau’ – red) pre-event JSF 2013 ini. Jag memang dilahirkan untuk menjadi maskot perwakilan kota Jakarta, hal ini memang masih dalam tahap usulan, namun tanggapan dan respon audience yang melihat Jag sangat positif dan sangat memeriahkan acara ini. Aksi Jag dimulai dengan turut ambil bagian pada mural logo JSF 2013 hasil karya Wots, setelah itu Jag turut berkenalan dengan Abang None Jakarta 2013 dan turut berkeliling bersama menyapa pada turis yang sedang wisata malam di jalan Jaksa.
Abang None Jakarta 2013
Memang pantas menjadi perwakilan personel kota Jakarta. Selain berparas ganteng dan cantik, fasih berbahasa Inggris, Abang None Jakarta juga bertutur laku yang sopan dan cepat ‘melting’ dengan para turis yang ada. Dengan ciri ‘gaya salam’ nya yang khas, Abang None (bersama Jag) melakukan penyapaan guna menerangkan kegiatan JSF 2013 ini kepada para turis. Semoga semua upaya penerangan dan keramahan mereka menjadi ‘undangan’ yang berkesan dalam hati para turis jakan Jaksa Jakarta.
Comments :