oleh : Maudhy Setiawan

Selesai sudah perhelatan panjang dan hajatan besar kita, MOMENTUM 10 (M10). Bahkan ’after party’nya (makan-makan selametan maksudnya) pun sudah terlaksana dalam waktu kurang dari seminggu setelah penutupan acara. Rencana saya untuk ‘menghilang’ selama 2 minggu setelah acara selesai gagal, terpancing oleh di email sekuler Momentors (selama ini dipergunakan untuk koordinasi panitia M10) yang provokatif, sekaligus encouraging, dari pak Tunjung, “WHAT’S NEXT?”

Begadang udah, makan-makan udah, hepi-hepi joy-joy udah, poto-poto mah gak usah ditanya, pasti banget udah boanyoak, salam-salaman saling mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara juga udah. Nhaa…dasar nasib, kebetulan saya dosen pembimbing Tugas Akhir (TA) DKV BINUS untuk kategori campaign & promotion (termasuk event promotion), jadi tergelitik, ini maksudnya ’selamat atas (sori, ’sekedar’) terselenggaranya acara itu’ ato ’selamat atas susksesnya acara itu’? Apa ya barometernya sebuah acara bisa dibilang terselenggara dengan sukses? Apa M10 termasuk di dalamnya? Kok rasanya agak susah ya mo komentar M10 dimana. Mungkin karena saya juga terlibat ’terlalu dalam’, jadi kawatir gak bisa obyektif juga kali yee? 😛

Meminjam ucapan selamat dari om Bimo kepada genk artistik Fresh n’ Brite (FnB) ‘09-nya, “Ini bukan akhir, melainkan awal sebuah perjuangan”, kok sayang ya rasanya kalo kita sendiri hanya bisa memaknai seluruh pengorbanan serta jerih payah waktu, tenaga & biaya, yang udah kita forsir untuk M10, hanya sebatas perayaan seremonial hingar bingar ceria yang bikin capek belaka? Kembali ke arti kata MOMENTUM, mengapa kita tidak mencoba untuk lebih menghargainya, tidak hanya sekedar lips service belaka, dan memaknainya sebagai sebuah ‘milestone‘, sebagai sebuah tonggak sejarah yang membawa perkembangan positif yang konkrit bagi pengembangan DKV BINUS di masa mendatang?

So? What’s NEXT? IMHO, banyak sekali hal positif yang bisa ditindak lanjuti secara konkrit dari M10, yang amat sangat mungkin untuk jadi amunisi pencapaian membanggakan di penyelenggaraan M15 ato M20 nanti.

Mulai dari FnB, yang merupakan suatu inisiatif & tradisi positif DKV BINUS, sangat bisa ditindak lanjuti dengan membuat link khusus, smacam ‘hall of fame’, di website baru kita, yang berisi sejarah, arsip para peserta FnB dr penyelenggaraan pertama hingga kini, lengkap dengan kolom komentar dan pemilihan karya favorit per tahun, atau bahkan yang ‘best of the best’ favorit sepanjang sejarah FnB, tentunya akan menjadi sebuah predikat yang amat prestisius dan membanggakan bagi penyandangnya. Selain itu, pastinya hal ini akan menjadi referensi positif untuk temen-temen mahasiswa yang akan menempuh TA. Bahkan untuk rekan-rekan dosen, bisa menjadi sumber pemikiran baru untuk mencermati perkembangan TA dari FnB, misalnya: mengapa peserta FnB tiap tahun cenderung makin didominasi kategori publikasi? Di sisi lain, kategori AV justru cenderung makin merosot (tahun ini malah tidak ada)? Apakah perlu penyesuaian untuk standart penilaian terhadap kategori publikasi dan AV? Atau memang justru ini sejalan dengan rencana untuk mem-’branding’ DKV BINUS sebagai spesialis pencetak publikasi yang handal?

Pencatatan Arsip Visual Terpanjang DKV BINUS dalam rekor MURI tentunya perlu ditindak lanjuti dengan tuntas. Karya-karya terpilih hasil database selama 10 tahun, sepanjang 25 meter, tentu merupakan sebuah karya yang memorable, dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Proviciat untuk pak Nick, pak Arnold, beserta genk-nya, yang sudah berhasil merealisasikan ide tersebut sesuai deadline dengan hasil yang membanggakan.

Selanjutnya adalah para pembicara seminar, talkshow, serta para endorser, yang tentu juga bisa di-follow up lebih lanjut demi kemajuan DKV BINUS. Misalnya dengan memadatkan beberapa mata kuliah dan menyisakan beberapa SKS untuk pak Ermiel Thabrani, sehingga beliau bisa bergabung di DKV BINUS dan membekali temen-temen mahasiswa yang akan menempuh TA dengan kemampuan public speaking di mata kuliah Teknik Presentasi 😉 Sementara dari Landor, setau saya, asal di lingkungan internal kampus, siap untuk berbagi credentials, tips & tricks brief jarak jauh, sampe cara presentasi jualan mereka. Pembicara yang lain pun, termasuk temen-temen dari WAKUL, saya rasa juga layak untuk ditanggap di matkul Kapsel.

Dari internal gathering, selain komitmen rektor untuk mendukung Arsip Visual Panjang masuk rekor MURI, tentu bisa kita tindak lanjuti dengan, misalnya pengembangan kurikulum kita untuk menjadi acuan institusi DKV lain di Indonesia, maupun studi banding penggalangan kerjasama dengan institusi DKV lain di luar negeri, agar sejalan dengan visi & misi BINUS 20/20 “A World Class University” (go global? why not? siapa takut?).

Smentara dari Gala Dinner, sudah pasti yang perlu ditindak lanjuti adalah calon logo baru kita yang masih terkatung-katung nasibnya hingga saat ini. Ayo duownk… kita kan institusi pendidikan kreatif, yang sahari-hari tugasnya bikin Corporate Identity (CI), masa giliran bikin identitas visual untuk ndiri, malah mogok? ;D Hal lain adalah Buku 10thn DKV BINUS, yang tentunya perlu penuntasan materi siap cetaknya, dan menggandeng kerjasama dengan pihak pendukung (misalnya jurusan sastra Inggris BINUS untuk edisi bilingual), dan pihak sponsor penerbit / toko buku untuk produksi skaligus distribusinya. Sementara Anugerah DKV BINUS Samartharupa, sebagai inisiatif positif kita, perlu mulai dipikirkan untuk meningkatkan gengsinya di pelaksanaan berikut, untuk menjadi sebuah event yang dinanti khalayak DKV di Indonesia (amiinn…).

Hubungan kerjasama yang sudah terjalin dengan para sponsor pun juga merupakan asset yang dapat kita tindak lanjuti untuk program-program kerjasama lanjutan atau yang baru. Misalnya support perusahaan kertas atau percetakan untuk matkul MRG, perusahaan computer di matkul kompugrafik / animasi, dan lain-lain. Yang saya tahu, pihak fX (sebagai venue acara tahun ’08 dan ’09) akan menggunakan hasil kerjasama tahun lalu (Visual ID fX New Year 2010, selamat untuk Oji dkk yaa) untuk New Year’s theme mereka, dan sudah mempersiapkan 3 buah program kerjasama lanjutan untuk DKV BINUS, selain program yang sedang berjalan di kelas cak Satrya.

Masih boanyoak lagi peluang untuk ‘tidak melupakan’ jerih payah kita sendiri di M10 kmaren, yang bisa kita diskusikan dan kembangkan bersama. Kembali ke fitrah kita, yang berusaha mem-branding diri kita sebagai institusi pendidikan kreatif, sudah sewajarnya bila kita memiliki tanggung jawab moral untuk tampil sebagai brand manager bagi DKV BINUS dan terus berupaya untuk menjaga dan mengembangkan reputasi yang telah kita bangun selama 10 tahun ini. Marilah kembangkan dan ‘amalkan’ kreativitas kita di kehidupan keseharian kita, dengan jeli melihat, tanggap memanfaatkan, serta tepat merealisasikan setiap peluang positif yang ada, untuk kemajuan dan kebaikan kita bersama di masa datang. Memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin dong? 😉 kan katanya orang kreatif 😛

SELALU KEMBANGKAN KREATIVITAS, TERUS JAYAKAN INDONESIA! 😉