University of Googling – Academy of Wikipedia – Institute of Copy and Paste, hehehe. Itu satu bentuk satir guyon yang sering diutarakan oleh teman-teman dosen. Satu guyon yang muncul saat melihat para mahasiswanya yang mengalami degradasi kualitas dalam mengerjakan riset, pencarian dan kelengkapan data, wong nyari tentang dodol garut kok modalnya nge-googling aja, ya nggak mungkin dapat data komprehensif lah.

Teknologi tetaplah pisau bermata dua, pasti ada sisi-sisi humanis yang bakal terpinggirkan, tergantikan kepraktisan yang kadang malah meninggalkan esensi. Dunia pendidikan salah satu yang mengalami imbas begitu besar dari segala kemudahan itu. Dahulu, untuk mendapatkan data yang baik, ya harus datang ke sumber data. Harus memberikan waktu khusus untuk mencari data tersebut. Sekarang sih juga mesti memberikan waktu tapi nggak harus keluar rumah, modal google + wikipedia, sudah dapat disusun sebuah data!

Bukan berarti anti terhadap teknologi, anti terhadap segala kemudahan, apalagi anti internet. Nggaklah! Tetap aja memudahkan, menjadi pijakan pertama untuk melangkah ke data yang lebih baik lagi. Tapi kalo menjadikan google dan teman-temannya menjadi sumber data utama, wah ya jangan juga. Dan buat pelajar dan mahasiswa, terlalu mengandalkan google dkk itu sama aja menghilangkan kesempatan untuk mencapai keindahan riset, keindahan untuk mengetahui hal lebih banyak lagi, langsung ke sumbernya. Walau nggak mesti ketemu offline, tetap bisa online juga, “ketemu” narasumber via internet, via email. Intinya sih, jangan berhenti di data yang dimunculkan dari hasil searching google dkk itu aja. Mesti dibuat lebih dalam lagi.

Itu baru satu poin, poin yang lain dan lebih parah itu ya “copy-paste”, sumpah bikin emosi, mending nggak tau. Atau paling nggak pura-pura nggak tau =)

/[14.32
/danu.widhyatmoko