Karya Sastra Bergambar Bagian satu

 

Komik

Komik merupakan sebuah susunan gambar dan kata yang bertujuan untuk memberikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Sebuah komik selalu memanfaatkan ruang gambar dengan tata letak gambar demi gambar yang membentuk sebuah cerita yang dituangkan kedalam bentuk dan tanda. Komik juga termasuk dalam karya sastra, yaitu sastra bergambar (Bonnef, 1998:7). Kemunculan komik telah menjadi sasaran kritik dan tudingan orang tua dan pendidikan. karena komik dinilai merupakan bacaan yang tidak memberikan nilai pendidikan dan gagasan yang ada didalamnya dapat membahayakan perkembangan para pembacanya serta mengganggu kegiatan belajar seorang anak (Marcel Bonnef, 1998).

Pada masa lalu komik dianggap sesuatu yang tidak mendidik karena membuat anak-anak hanya senang melihat gambar tanpa harus belajar membaca sehingga anak-anak buta aksara. Kritik yang sebenar nya adalah unsur gambar yang terkandung didalam komik itu sendiri. Gambar yang disajikan di dalamnya banyak tindakan keras, kasar dan brutal yang dilakukan tokoh tokoh komik dalam penyampaian ceritanya (Muktiono, 2003:153). Bila dilihat dari segi positifnya, membaca komik dapat membantu mengembangkan segi imajinasi anak-anak. Komik dapat memberikan model yang bisa digunakan untuk mengembangkan kepribadian anak. (Hurlock, 1978).

Dalam menanggapi pesan positif maupun negatif, sebuah komik bagi anak anak tidak lepas dari peran yang diberikan oleh orang tua. Yang dapat dilakukan adalah mendampingi dan memilih komik sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan usia anak. Menurut Seto Mulyadi, seorang psikolog yang dekat dengan dunia anak anak mengatakan, bacaan komik akan dapat membantu memvisualisasikan imajinasi anak anak yang belum bisa membaca, dimana imajinasi mereka masih sangat terbatas (Femina no.29/XXIII 27 Juli 1995). Seto juga menambahkan orang tua sebaiknya memperkenalkan buku teks termasuk buku cerita ketika anak anak sudah pada usia lancar membaca.

Berlanjut ke bagian dua: http://dkv.binus.ac.id/2015/10/06/karya-sastra-bergambar-bagian-dua/

nick soedarso