Arah dan Gerak dalam Komposisi Nirmana Dwimatra

Pengolahan arah dan gerak merupakan aspek-aspek dalam Space Factor, dimana pengolahan relasi atau hubungan antar elemen desain lah yang lebih dominan. Mirip dengan pemahaman akan elemen titik dan garis, aspek arah dan gerak pun dipahami sangat berdekatan. Satu aspek laten mengandaikan aspek lainnya. Bila pada titik dan garis, kalau konsekuen secara analitis-mekanistik, dipahami dipahami secara kausal (diasumsikan garis disebabkan oleh titik), hubungan pada arah dan gerak dipahami sebagai sesuatu yang sekaligus. Gerak tertentu mengandaikan arah tertentu.

Meski mungkin terdengar terlalu menyederhanakan, namun dapat dikatakan bahwa hampir tiap elemen desain mengutarakan arah dan gerak tertentu. Dari titik, garis, dan bentuk bentuk dasar memiliki kecenderungan arah secara visual. Garis tegak lurus mengutarakan arah vertikal dan horisontal dan ini termanifestasi pada bentuk dasar seperti bujur sangkar, garis miring memiliki kecenderungan arah yang diagonal dan secara mendasar termanifestasi pada bentuk segitiga. Demikian juga dengan garis lengkung pada lingkaran yang arah dan geraknya cenderung sirkular.

Penerapan pemahaman arah dan gerak pada tugas komposisi-komposisi abstrak dua dimensi disusun dengan melibatkan elemen desain yang lebih majemuk, bukan hanya titik dan garis, namun juga bentuk. Bukan hanya hitam putih saja namun juga warna.

Nirm01 Nirm02

Dari keempat contoh komposisi di atas, pengolahan arah secara visual cukup tegas terdeteksi. Pada komposisi yang disusun oleh Maura Titasanti, arah dan gerak vertikal mendominasi komposisi, dan sirkular pada komposisi yang disusun oleh Hegra Sutrisno. Sedangkan pada komposisi yang disusun oleh Gabriela dan Bagus Ahadian, kombinasi arah dan gerak (vertikal-horisontal dengan diagonal) cukup kuat terutarakan secara visual.

Hal ini sedikit berbeda pada kedua komposisi di bawah ini. Keduanya merupakan hasil pengembangan yang lebih kompleks dari pemahaman arah dan gerak.

Nirm03

Pada komposisi yang disusun Martinus Eko P, gerak diagonal yang menghubungkan tiga garis sirkular membentuk gerak menyegitiga, sedangkan pada komposisi yang disusun oleh Wildam Ilham, semua gerak dan arah tertarik ke satu titik di tengah yang diwakili oleh bentuk seperti bola.