Radikal Feminisme

Berpendapat bahwa seks bersifat fundamental dan tidak dapat direduksi menjadi poros organisasi sosial. Fokus pada seks sebagai prinsip pengatur kehidupan sosial dimana relasi gender sepenuhnya dipengaruhi oleh relasi kekuasaan. Kekuasaan laki-laki dan subordinasi perempuan berifat struktural, hal ini mendorong para feminis untuk mengadopsi konsep patriarki. Kritik terhadap konsep patriarki terletak pada penjelasan tentang semua perempuan dipandang memiliki kesamaan mendasar yang bertentangan dengan semua laki-laki. Feminisme adalah aliran pemikiran dan suatu gerakan yang menuntut pemikiran ulang terhadap kaum perempuan. Pandangan yang menolak pembedaan laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan budaya. Feminisme memperjuangkan kemanusiaan kaum perempuan, sebagai manusia merdeka menuju tatanan hubungan-hubungan sosial baru, dimana perempuan sama dengan laki-laki menjadi subjek utuh dalam membuat keputusan, dalam alokasi kekuasaan dan sumber-sumbernya.Feminisme berpihak pada perempuan yang ditindas, didiskriminasi, diekploitasi, serta diabaikan.

tumbPoster

Poster “Stop Kekerasan Terhadap Perempuan”

Feminisme Radikal melihat tegas hubungan atau relasi kekuasaan laki-laki dan perempuan, sumber masalahnya adalah ideolegi patriarki. Terdapat pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki.Tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal mempermasalahkan hal-hal seperti tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas (termasuk lesbianisme), seksisme, relasi kuasa perempuan dan laki-laki, dan dikotomi privat-publik. Feminisme radikal percaya pada pentingnya otonomi dan gerakan perempuan, serta melihat persoalan personalitas perempuan tidak boleh dipisahkan dengan persoalan publik. Aliran ini menawarkan ideologi “perjuangan separatisme perempuan”, yang muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasarkan jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an, tujuannya adalah melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan merupakan fakta yang terjadi dalam sistem masyarakat sekarang ini.

Feminisme radikal terjadi di Ukraina, sekelompok perempuan yang merupakan anggota organisasi feminis radikal Femen. Mereka melakukan aksi protes untuk melawan prostitusi. Selain itu mereka juga melakukan aksi protes bahwa perempuan di Ukraina sulit untuk mendapatkan pekerjaan, laki-laki mendominasi setiap sektor dan kerap bermabuk-mabukan dan melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan. Gerakan ini berupaya untuk mengubah nasib perempuan yang tertindas. Target utama aksi mereka adalah isu perdagangan perempuan, dimana para perempuan di Ukraina amat rentan terhadap aksi penculikan kemudian dijual ke industri pornografi. Cultural Studies berfungsi untuk menganalisa praktek budaya dan struktur kekuasaan yang terjadi pada suatu kawasan. Cultural Studies digunakan dalam kajian desain untuk mengeksplorasi pembentukan makna pada beragam konteks, misalnya saja penciptaan suatu desain yang diperuntukkan untuk mendukung semangat perlawanan terhadap bentuk kekerasan terhadap perempuan. Cultural Studies berfungsi untuk menganalisa praktek budaya dan struktur kekuasaan yang terjadi pada suatu kawasan.