Gunungan Love Earth

Berikut adalah hasil dari sebuah proses desain yang dilakukan oleh Vany Oktavia Lombo pada saat melakukan Kerja Praktek di Project Cocoon.

/redaksi www.dkv.binus.ac.id

Aktivitas Kerja per Tahapan
Client : Songo
Proyek Gunungan ini merupakan proyek inisiatif dari pihak Songo sendiri. Sedangkan tema yang diangkat Songo untuk proyek kali ini adalah tema Go Green.
Briefing
Setelah diadakan rapat singkat untuk pematangan gagasan oleh business developer, pak Hast dan creative director yakni pak Hagung, maka brief pun diberikan kepada para designer yang dalam hal ini adalah Devi Windiani, Hanz Sinelir dan saya sendiri.
kami ditugaskan untuk membuat produk-produk yang bertemakan love Earth, dengan tujuan agar konsumen mau mencintai bumi baik dari segi lingkungan maupun budayanya lewat pendekatan gunungan.
Target:Masyarakat yang hidup di kota-kota besar seperti Jakarta, usia dewasa yaitu 17 – 50.
Proses Desain
Setelah melakukan brainstorming bersama beberapa rekan kerja maka saya pun memutuskan untuk menggunakan motif yang berasal dari daerah yang jarang dikenal kebudayaannya seperti Minahasa, Sulawesi Utara. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia yang perlu kita ketahui, cintai dan lestarikan. Motif yang diambil dari motif kain Bentenan dan Waruga (Makam kuno berusia yang ada di Minahasa) ini belum banyak di perkenalkan kepada masyarakat nusantara, karena itu saya memilih motif tersebut.
Berikut adalah beberapa gambar yang diambil lewat media internet untuk kemudian saya gunakan sebagai referensi :

Aktivitas Kerja Per tahapan

A. Client
Songo

Proyek Gunungan ini merupakan proyek inisiatif dari pihak Songo sendiri. Sedangkan tema yang diangkat Songo untuk proyek kali ini adalah tema Go Green.

read more

B. Briefing
Setelah diadakan rapat singkat untuk pematangan gagasan oleh Business Developer, Pak Hast dan Creative Director yakni Pak Hagung, maka brief pun diberikan kepada para desainer yang dalam hal ini adalah Devi Windiani, Hanz Sinelir dan saya sendiri.

Kami ditugaskan untuk membuat produk-produk yang bertemakan Love Earth, dengan tujuan agar konsumen mau mencintai bumi baik dari segi lingkungan maupun budayanya lewat pendekatan gunungan.

Target

Masyarakat yang hidup di kota-kota besar seperti Jakarta, usia dewasa yaitu 17 – 50.

C. Proses Desain

01.
Setelah melakukan brainstorming bersama beberapa rekan kerja maka saya pun memutuskan untuk menggunakan motif yang berasal dari daerah yang jarang dikenal kebudayaannya seperti Minahasa, Sulawesi Utara. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia yang perlu kita ketahui, cintai dan lestarikan. Motif yang diambil dari motif kain Bentenan dan Waruga (Makam kuno berusia yang ada di Minahasa) ini belum banyak di perkenalkan kepada masyarakat nusantara, karena itu saya memilih motif tersebut.

Berikut adalah beberapa gambar yang diambil lewat media internet untuk kemudian saya gunakan sebagai referensi :

obyek-awal

02.
Selanjutnya saya mulai menggambar sketsa yang kemudian saya scan agar dapat saya gambar ulang atau tracing menggunakan komputer. Pengerjaannya sendiri dibantu dengan perangkat lunak berupa Adobe Illustrator CS3.

Sketsa Final

03.
Setelah tracing, maka saya pun menyusun motif-motif tersebut ke dalam bentuk gunungan dengan outline gunungan sebagai alat bantunya.

Tahap 1

04.
Setelah  itu saya pun mendapat 3 alternatif gunungan yang harus saya pilih salah satunya sebagai hasil akhir untuk kemudian saya warnai. Sebelum memilih, saya sebelumnya mengkonsultasikannya kepada rekan-rekan kerja, Pak Hagung dan Pak Arif PSA.

Tahap 2

Setelah itu, terpilihlah satu gunungan untuk selanjutnya saya kembangkan :

Tahap 3

Selanjutnya adalah hasil akhir dari gunungan yang sudah diwarnai untuk kemudian dapat diaplikasikan ke dalam berbagai item sesuai kebutuhannya

Tahap 4