PROSES PRODUKSI DESAIN DENGAN TEKNIK CETAK DATAR (OFFSET LITHOGRAPHY) : PREPRESS – PRESS – POSTPRESS 2

Finishing (PostPress)

Setelah mencetak, kita bisa juga menambahkan proses finishing tambahan pada hasil cetak agar terlihat lebih indah dan eksklusif.Dalam dunia percetakan, ada beberapa macam jenis finishing cetak yang memiliki karakter dan hasil akhir yang berlainan. Masing-masing bisa dipilih sesuai dengan kesan dan hasil akhir yang inginkan. Berikut adalah Jenis-jenis finishing cetak

 

Laminating Doff atau Glossy

 

Laminating atau disebut juga laminasi pada dasarnya adalah proses pelapisan bahan kertas dengan plastik tipis. Selain terlihat lebih bagus, kertas juga jadi lebih awet dan tidak mudah luntur.

Finishing laminasi dibagi lagi jadi dua kategori, doff & glossy. Lapisan doff memiliki tampilan yang lembut, tidak terlalu mengilat, dan tampak natural. Sementara itu, laminasi glossy membuat kertas tampak mengilat, licin, dan memantulkan sinar. Finishing jenis glossy ini umum dijumpai pada kartu nama, brosur, company profile, dll.

 

 

Hot Print

 

Teknik Hot Print memberikan kesan mewah dan elegan pada hasil cetakan. Finishing hot print ini menggunakan tinta emas atau perak yang di- press pada cetakan agar menempel. Teknik finishing hot print ini kerap ditemui pada cetakan undangan, sampul buku agenda, kartu nama, dll.

 

Emboss dan Deboss

Teknik finishing cetak timbul ini menggunakan proses menatah kertas sehingga muncul kesan tekstur 3D. Teknik emboss membuat kertas tampak timbul, sementara teknik deboss membuat kertas seolah-olah “tenggelam”.

Teknik finishing ini memberikan hasil cetak berkesan unik dan eksklusif.

 

Die Cut

 

Die cut merupakan teknik memotong kertas sesuai bentuk yang diinginkan. Biasanya, die cut ini amat bergantung pada desain yang dicetak.

agar tampak rapi, proses pemotongan akan dilakukan dengan mesin khusus. Adapun teknik ini, biasanya digunakan untuk hasil cetakan sticker, undangan, kartu ucapan, booklet dan kartu nama.

Pond merujuk pada teknik memotong–namun tidak sampai terpisah. Efeknya, dapat dilihat dari beberapa bagian kertas yang menjadi lentur; sehigga mudah dilipat. Adapun teknik ini paling sering ditemukan dalam pembuatan kemasan berbahan kertas, seperti kardus atau duplex

 

Spot UV

Teknik finishing spot UV menggunakan cairan sebagai media. Selain itu, finishing ini biasanya hanya

diterapkan pada bagian tertentu saja yang ingin ditonjolkan, misalkan pada bagian logo perusahaan atau tulisan.

 

Binding

Teknik –Teknik penjilitan buku dapat dilakukan dengan beberapa cara namun teknik tersebut tidak bersifat mutlak. Artinya, kita bisa mengkombinasikan antara teknik penjilidan yang satu dengan yang lain. Misalnya, untuk buku yang tebal lebih dari seratus halaman bisa menggunakan teknik jilid benang dengan jilid lem panas atau jilid hardcover agar buku tidak cepat rusak.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi proses penjilidan buku yaitu ketebalan buku dan budget atau anggaran. Teknik penjilidan buku juga bisa berfungsi untuk meningkatkan image buku itu sendiri. Contohnya, ketika kita melihat buku yang dijilid dengan hardcover, buku itu akan berkesan lebih mewah dan eksklusif.

 

Jilid Kawat (Saddle Stitching)

Teknik jilid yang paling banyak ditemukan ini sering disebut juga dengan jilid staples. Namun, istilah jilid staples tidak biasa digunakan di dalam dunia percetakan. Istilah yang sering dipakai dalam dunia percetakan adalah jilid kawat. Teknik jilid ini biasa digunakan untuk menjilid buku atau dokumen dengan ketebalan yang tipis antara 4-80 halaman.

Dokumen yang dicetak dengan menggunakan teknik jilid kawat pada bagian tengah harus mempunyai kelipatan empat, jika tidak maka akan ada halaman yang kosong.Kenapa harus kelipatan 4. Karena kertas pada buku itu dilipat menjadi dua bagian lalu dijilid kawat di bagian tengahnya.

Loop Stitching

 

Teknik jilid ini pada prinsipnya hampir sama dengan saddle stitching. Bedanya, yaitu pada bagian luar buku, kawatnya melengkung membentuk suatu lubang. Fungsi kawat melengkung yang berlubang itu agar buku bisa dimasukkan dalam binder yang besar. Biasanya, jenis jilid ini dipakai di sebuah perusahaan yang mempunyai katalog banyak dan dikoleksi dalam satu binder.

Side Stitching /Sewn

Teknik jilid ini dapat menggunakan bahan kawat atau benang. Berbeda dengan saddle stitching, proses jilid dilakukan dengan menjahit atau men-staples dari bagian sisi depan hingga tembus ke bagian belakang buku. Teknik ini dapat digunakan untuk menjilid dokumen yang lebih tebal.

Jilid benang (sewn)

Teknik penjilidan dengan menggunakan benang sering digunakan untuk keperluan cetak buku dengan hard cover. Jumlah halaman yang dijahit dengan menggunakan benang tergantung pada ketebalan kertas (gramatur). Semakin

besar gramatur, maka semakin sedikit jumlah halaman yang dijahit. Seperti halnya saddle stitching, teknik sewn binding ini mempunyai jumlah halaman kelipatan empat karena buku terdiri dari kertas yang dilipat dan dijahit di bagian tengahnya.

Jilid lem panas (perfect binding)

Teknik jilid lem panas, sering digunakan untuk menjilid buku yang tebal. Kelebihan teknik jilid lem panas yaitu lebih kuat dibanding teknik jilid yang lain. Jilid lem panas, dapat dikombinasikan dengan teknik jilid lain, yaitu jilid benang atau jilid kawat.