PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL WEBSITE EDUKASI TENTANG JAMU INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan penelitian ialah merancang website yang mampu mengedukasi serta memberikan informasi mengenai jamu Indonesia. Informasi ini ditujukan agar generasi muda saat ini mengetahui tentang jamu Indonesia, serta turut serta dalam melestarikan budaya dan tradisi minum jamu. Metode perancangan menggunakan strategi kreatif yang ditujukan untuk remaja masa kini sebagai sasaran utama website edukasi ini. Perancangan ini disesuaikan dengan strategi visual dan desain yang dirancang dengan ilustrasi yang memperjelas informasi yang terdapat dalam website tersebut. Simpulan dari penelitian ini adalah perancangan website edukasi jamu Indonesia yang mampu memberikan informasi yang lengkap serta mengedukasi mengenai budaya dan tradisi jamu Indonesia, dan menjadi salah satu media promosi bagi Indonesia terhadap negara lain untuk memperkenalkan budaya serta tradisi jamu Indonesia secara online.

Kata Kunci : Komunikasi visual, website, edukasi, jamu, Indonesia

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang sangat besar, mulai dari jumlah penduduk, luas wilayah, sumber daya alam hingga seni budaya dan adat istiadatnya. Tidak hanya itu, keanekaragaman hayati Indonesia bisa dikatakan sangatlah lengkap. Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati kurang lebih 30.000 jenis tanaman, sebanyak 2.500 jenis diantaranya merupakan tanaman obat. Sejak zaman dahulu Indonesia memiliki tradisi pengobatan secara tradisional dengan mempergunakan berbagai jenis tanaman yang hingga saat ini dikenal dengan sebutan “jamu”. Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang telah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak berabad – abad silam, sebagai upaya menjaga kesehatan, menambah kebugaran, dan merawat kecantikan. Namun seiring berjalannya perkembangan zaman, pengobatan tradisional ini mulai menghilang perlahan. Dikarenakan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap jamu yang beredar dan keberadaan jamu yang mulai sulit didapat sehingga orang beralih keobat modern karena lebih mudah didapatkan. Serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya jamu itu sendiri. Namun tetap saja beberapa orang masih ada yang mengandalkan pengobatan ini. Keberadaan jamu tradisional saat ini dapat di bilang langka, karena turunnya peminat jamu itu sendiri. Dan semakin kesini jamu juga sudah mulai dilupakan oleh generasi muda. Melihat minimnya pengetahuan dan minat generasi muda sebagai penerus budaya dan tradisi mengenai jamu, maka penulis memiliki sebuah ide dan gagasan dalam mengenalkan kembali jamu Indonesia dengan cara yang modern. Penulis ingin membuat sebuah website yang berisikan tentang sejarah, informasi dan manfaat jamu dengan cara yang lebih menarik, agar generasi muda tertarik untuk mengetahui, mencoba dan meneruskan tradisi yang telah ada sejak dulu ini.

TUJUAN

Tujuan dari proyek tugas akhir ini adalah untuk menyampaikan informasi mengenai jamu dengan media yang mudah diakses dimana-mana dan tanpa biaya. Membuat desain website yang baik, menarik dan komunikatif agar memancing minat pembaca. Melestarikan budaya dan tradisi dalam bentuk yang lebih modern. Menjadi situs yang digunakan dalam pembelajaran sekolah.

METODE PENELITIAN

Diawali dengan menentukan khalayak sasaran yaitu perempuan dan laki-laki berusia primer 20-35 tahun; dan sekunder <19  tahun berpendidikan S1 yang memiliki taraf ekonomi (SES) B-A, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa/profesi sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai kantoran, pemerhati budaya,  wiraswasta, dan lain-lain. Bertempat tinggal di perkotaan besar di Indonesia, memiliki kepribadian yang aktif, ceria, bersemangat, atusias, terbuka, tinggi rasa ingin tahu. Serta tertarik terhadap buku, gadget, traveling dan budaya Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melakukan tinjauan umum mengenai landasan perancangan topik perkuliahan jurusan Desain Komunikasi Visual, serta tinjauan khusus mengenai landasan perancangan dari keilmuwan Desain Komunikasi Visual melalui: literatur buku mengenai jamu dan desain ; literatur internet; wawancara dengan manager café jamu Suwe Ora Jamu – Jhonatan; serta melakukan penelitian melalui survei kuisioner kepada khalayak sasaran. Tinjauan umum dimulai menganalisa sejarah jamu,alat dan bahan pembuatan jamu, jenis-jenis jamu, pengertian serta fungsi internet dan website. Kemudian penulis melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari proyek ini guna mengetahui peluang dari proyek tersebut. Tinjauan khusus dimulai dari menganalisa teori multimedia, landasan teori web design, landasan teori warna, layout dan tipografi yang akan diaplikasikan sesuai dengan teori yang dipilih.

HASIL DAN BAHASAN

Data yang diperoleh melalui survei kuesioner:

  1. Dari hasil kuesioner didapat bahwa dari 132 responden, jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden laki – laki, dengan presentase perempuan 64.4%, sedangkan laki – laki 35.6%.
  2. Responden lebih banyak di usia 18 – 25 tahun dengan presentase 62.1%. Jumlah responden dengan usia dibawah 17 dengan presentase 22.7%, sedangkan presentase jumlah usia 26 – 30 tahun 8.3%. Berdasarkan
  3. Responden berasal dari kalangan mahasiswa dengan presentase sebesar 59.8%. Sedangkan jumlah responden yang berstatus pelajar dengan presentase sebanyak 22.7%, pegawai kantor 6.2%, ibu rumah tangga 5.3%, pengusaha 4.5%, dan sisanya 1,5%.
  4. Dari total responden, 82.6% mengetahui tentang jamu, sedangkan17.4% belum mengetahui tentang jamu. Namun 74.2% (81 orang) pernah mengonsumsi jamu (modern/tradisional), sedangkan 25.8% belum pernah mengonsumsi jamu jenis apapun.
  5. Responden yang menyukai jamu hanya 13% dari total responden yang pernah mengonsumsi jamu (dari 74.2% atau sebanyak 81orang hanya 11 orang yang menyukai jamu), dan sebanyak 87% responden yang pernah mengonsumsi jamu tidak menyukai jamu.
  6. Dari data yang di dapat, diketahui bahwa responden yang tidak menyukai jamu karena rasanya yang pahit sebanyak 76.5% dari total responden yang tidak menyukai jamu, dan sebanyak 21.7% responden beralasan takut akan efek samping jamu, sedangkan 0.9% tidak menyukai jamu karena sulit didapat.
  7. 78% responden tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai Jamu Indonesia dan turut serta melestarikan budaya dan tradisi Jamu Indonesia. Sedangkan sebanyak 22% tidak tertarik dalam mengetahui ataupun melestarikan budaya Jamu Indonesia.
  8. 9% responden suka membaca, sedangkan 6.1% tidak suka membaca.
  9. 2% responden mengetahui tentang internet, sedangkan 0.8% tidak mengetahui tentang internet.
  10. 97% responden dari total responden yang mengetahui internet sangat sering (setiap hari) menggunakan internet. Sedangkan hanya 3% responden sering (4 – 5 kali seminggu) dalam menggunakan internet.
  11. 4% responden mengunakan internet sebagai sumber informasi, 60.6% menggunakan internet sebagai media bersosialisasi, 59.8% responden menggunakan internet sebagai media hiburan, tansaksi jual beli 26.5%.
  12. 7% responden lebih suka website sebagai media untuk mengetahui tentang jamu , sedangkan 8.3% lain menyukai bentuk yang lain.

Dari data-data yang telah diperoleh melalui observasi, maka dibentuklah strategi kreatif berupa keyword, big idea, positioning, serta tagline membangun proyek tugas akhir ini. Keyword yang diambil berdasarkan pemahaman jamu serta bahan pembuatan jamu,yakni tradisional, natural, Indonesia, dan sehat. Big idea yakni sumber ilmu pengetahuan dan pelestarian budaya jamu Indonesia dengan edukasi modern. Website Edukasi Jamu Indonesia akan memberikan informasi sejarah jamu secara detil, manfaat dari setiap bahan serta manfaat tiap menu ramuan jamu Indonesia, proses pembuatan jamu modern dan jamu tradisional, dan resep cara membuat jamu tradisional Indonesia. Website Edukasi Jamu Indonesia juga memasarkan produk jamu modern secara online. Seluruh informasi tersebut dikemas secara secara modern dan menarik untuk menarik minat generasi masa kini. Tagline: “Yang Ngaku Orang Indonesia, Yuk Minum Jamu!” Merujuk kepada hasil dan bahasan observasi yang telah dilakukan, tanpa menghilangkan fakta dari teori-teori yang ada, proyek tugas akhir ini tiba pada titik menentukan strategi visual yaitu pemilihan warna, tipografi, ilustrasi, yang disatukan dalam layout menarik. Media utama dari proyek tugas akhir ini adalah website untuk menampilkan halaman – halaman yang berisi informasi mengenai jamu Indonesia. Media pendukung dari proyek tugas akhir ini adalah poster, flyer, booklet, pin, sticker, T-Shirt,prangko, mousepad, note book, botol jamu. Tampilan website dirancang mengunakan grid 24 dan ukuran layar yang responsive sehingga dapat diakses di ipad, telepon genggam serta laptop atau layar dengan berbagai ukuran.

vania-1

Gambar 1 Landing page

vania-2

Gambar 2 Beranda

vania-3

Gambar 3 Tentang Jamu

vania-4

vania-5

Gambar 4 Alat dan Bahan

KESIMPULAN

Pada pembuatan website ditujukan agar generasi muda saat ini mau turut serta belajar dan melestarikan budaya dan tradisi minum jamu. Melalui media website diharapkan agar meningkatnya minat pembaca karena mudah di akses dimana saja dengan tanpa biaya. Pada tampilan website dibuat dengan menggunakan ilustrasi yang mendukung informasi yang telah diberikan. Penggunaan ilustrasi juga dimaksudkan untuk memberi kesan tradisional, namun pengemasan melalui website membuat tampilan lebih modern.

Vania Willani