Berkarya Visual dengan Makanan Anak

Berkarya visual memang tidak memiliki batas media. Semua media dapat menjadi arena ‘bermain’ bila kita jeli melihat dan memanfaatkannya. Datangnya ide juga bukan sesuatu yang harus disengaja. Motivasi berkarya bisa datang dari pemikiran atau hanya sebuah taktik seseorang untuk menarik pemirsanya. Sama halnya dengan Samantha Lee, seorang ibu dari Malaysia yang memiliki 2 anak perempuan, mulai menciptakan seni tata makanan sejak tahun 2008 (pada awalnya) hanya untuk mendorong putrinya, yang berusia 19 bulan pada saat itu, agar tertarik untuk makan sendiri.

00image02

Justru dari karya karya seni tata makanan inilah membuat nama Samantha melejit. Samantha saat ini menerima tawaran wawancara serta menjadi guest host dimana-mana. “Anakku terlalu muda untuk memahami apa yang saya lakukan untuk mereka dan berapa banyak kita mencintai mereka tapi saya berharap bahwa surat saya untuk masa depan akan menjadi pengingat kasih dan dorongan untuk perjalanan ke depan.” ujar Samantha ketika menjadi salah satu endoser AIA Life company.

00image01

Rekan-rekan Binusian, berkarya kreatif tidak perlu menjadikan kita orang lain. Apa yang ada pada kita adalah titipanNya yang terbaik. Seorang mahasiswa/i, seorang dosen, atau seorang karyawan/i dengan segala warna dunia anda, bersemangatlah didalamnya, sebab karya terbaik muncul dari penjiwaan hati yang terdalam.

00image03